Beranda ekonomi Gubernur Undang FMG, Garap Mikro Hydro

Gubernur Undang FMG, Garap Mikro Hydro

0
Rapat Koordinasi Percepatan Investasi Hydro Power dan Green Industry di Jakarta.

Loading

SAMARINDA (2/9-2020)

                Potensi mikro hydro dan hydro power Kalimantan Timur diminati salah satu perusahaan ternama Australia, Fortescue Metals Group (FMG).  Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku sangat gembira dengan ketertarikan perusahaan yang lebih tenar dengan bidang usaha bijih besi yang didirikan pertama oleh Andrew Forrest itu.

“Tentu kami sangat senang dengan rencana investasi ini. Namun kami juga perlu tahu, sejauh mana keseriusan perusahaan anda untuk berinvestasi ke Kaltim,” kata Gubernur Isran Noor pada Rapat Koordinasi Percepatan Investasi Hydro Power dan Green Industry di Jakarta.

                Biro Humas Setda Kaltim dalam relisnya, Rabu (2/9) menerangkan, dalam pertemuan itu,  Gubernur Isran Noor menanyakan kapan FMG akan datang ke Kaltim untuk menindaklanjuti rencana investasi mereka. “Silakan ke Kaltim, Kami tunggu dan kami mendukung sepenuhnya,” kata Isran.

 Pemprov Kaltim sendiri, awal Agustus lalu memberikan  surat dukungan kepada pihak FMG terkait percepatan investasi hydro power dan green industry.  Disebutkan, potensi penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) di Kalimantan Timur  ada  32 titik dengan total daya 3.557 KW.  

PLTMH sudah digunakan di empat kabupaten yaitu Kabupaten Kutai Timur, Paser, Berau dan Kutai Barat. Sejak 2016 dibangun Pemprov Katim dan pemerintah kabupaten dengan total kapasitas terpasang sebesar 529 KW.

Sedangkan untuk potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) saat ini terdapat tiga rencana/potensi PLTA yang telah memiliki feasibility study (FS), DED dan Amdal sejak 2017, yaitu PLTA Tabang 360 (4×90) MW, dan PLTA Bendungan Lambakan 18.60 MW, Kemudian PLTA Kelay 55 MW.

Sedangkan PLTA yang telah tersurvei berjumlah 16 PLTA dengan total 1.045.00 MW yang tersebar di Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau dan Kota Balikpapan.

Dalam rapat yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan,  FMG menjelaskan  pada tahun pertama melakukan penelitian dan penyaringan di seluruh wilayah kemudian kedua pra studi kelayakan.

Target pertama akan diselesaikan dalam waktu 90 hari, sementara target kedua akan dituntaskan dalam waktu enam bulan. Perusahaan ini merencanakan kemampuan kapasitas terpasang minimal 500 MW dan kapasitas yang diharapkan di atas 2000 MW.(SK8)