SANGATTA (6/12/2020)
SUARAKUTIM.COM—Setelah selama 71 hari mengemban amanah sebagai Pjs Bupati Kutai Timur (Kutim), Moh Jauhar Efendi pamit kembali ke provinsi untuk menjalani tugasnya sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Pemprov Kaltim. Dengan berakhirnya masa tugas Pjs Bupati, selanjutnya tampuk kepemimpinan Kutim kembali diemban Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang, usai menyelesaikan cuti Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Kutim 2020.
Dalam acara perpisahan yang digelar Pemkab Kutim, Sabtu (5/12/2020) malam di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Jauhar menyampaikan salam perpisahannya dihadapan segenap pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di lingkungan Pemerintah Kutim.
“Alhamdulillah berkat support dan dukungan kita semua, pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar. Dan ternyata warga masyarakat Kutai Timur sangat terbuka sehingga Kami merasa senang dan bangga. Ini menjadi catatan kami, Insyaallah Kutai Timur akan selalu saya kenang,” ujar Jauhar dalam sambutannya.
Sebelum mengakhiri sambutan dalam acara perpisahan yang berlangsung sederhana tersebut, Jauhar menitipkan sejumlah PR (pekerjaan rumah) bagi Pemkab Kutim untuk tetap dilanjutkan. PR tersebut diantaranya adalah pelanggaran lingkungan dan tenaga kerja oleh PT. Fairco Mandiri, penataan aset daerah, kerjasama kemitraan antara koperasi dan perusahaan, serta persoalan petani sawit di kecamatan Teluk Pandan.
“Saya sudah membuat laporan, dan hari ini nanti saya serahkan kepada Pak Sekda. Terkait beberapa langkah kegiatan yang dilakukan dan beberapa PR yang harus diselesaikan. Mohon PR (pekerjaan rumah, red) ini tetap dilanjutkan dan mudah-mudahan bisa diselesaikan,” terang Jauhar.
Kepada media, Jauhar mengucapkan terima kasih dan berharap agar PR yang dikatakan dalam sambutannya dapat tersampaikan kepada penerus kebijakan.
“Saya berharap PR yang saya sampaikan tadi bisa diteruskan, terutama Plt Bupati. Kemudian nanti ya siapapun yang terpilih sebagai bupati kebijakan yang baik bisa diteruskan akan tetapi yang jelek ditinggalkan saja,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf atas dirinya maupun keluarga yang mungkin pernah merepotkan selama berada di Kutai Timur dan berharap bisa memberikan kenangan yang baik untuk masyarakat.(Tim SK)
