Beranda kutim Abdul Kader : Keberagaman di Indonesia Diakui Dunia, Mari Kita Jaga

Abdul Kader : Keberagaman di Indonesia Diakui Dunia, Mari Kita Jaga

0
Abdul Kader saat menyampaikan materinya di hadapan sejumlah tokoh agama di Kutai Timur.

Loading

SANGATTA (28/2-2018)
Keberagaman suku dan agama di Indonesia merupakan anugrah Allah SWT yang tiada tara bagi rakyat Indonesia. Karenanya, banyak bangsa di dunia kagum dengan Indonesia yang tersebar namun tetap utuh dalam satu kesatuan bangsa.
Keberagaman yang ada, secara perlahan mulai diusik dengan berbagai cara diantaranya mengadu domb anak bangsa sehingga timbul konflik sosial yang apabilka dibiarkan akan mengorbankan keutuhan NKRI. “Hal paling sensitif saat ini yakni agama, karenanya tokoh-tokoh agam mempunyai peran penting dalam mengingatkan ummatnya akan arti persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Kepala Badan Kesbangpol Kutim Abdul Kader dalam paparannya pada dialog Lintas Agama yang digelar Kementrian Agama Kutim, di Hotel Royal Victoria Sangatta, Rabu (28/2).
Acara yang dikemas silahturahmi ini, diikuti puluhan tokoh agama yakni Pastor Teddy, Pendeta Desmos, Mujahid , Arbain, Sutomo, Kadek Suarsa serta Kepala Desa se Kecamatan Sangatta Utara. Selain itu, juga hadir Ambotang – Kepala Kementrian Agama Kab. Kutim, H Abdul Hafid – Ketua FKUB Kutim dan Kompol Bambang dari Polres Kutim, KAU serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Lebih jauh, Abdul Kader dalam dialog yang dipandu Nanang Gazali mengaku bangga dengan kondisi Kutim yang kondusif sehingga memberi arti bagi daerah serta bangsa. Ia menggambarkan situasi sejumlah negara yang porak poranda akibat konflik sosial antarkelompok yang berkembang menjadi perang saudara.
Sebelumnya Kepala Kantor Kemenag Kutim Ambontang mengharapkan dalam tahun politik rumah-rumah ibadah tidak dijadikan arena politik, selain itu dalam kampanye tidak meonjolkan symbol-simbol keagamaan karena bisa menimbulkan perpecahan. “Mari kita jaga Kamtibmas yang terkendali selama ini, sudah banyak contoh,” kata Ambotang dalam kegiatan yang juga menghadirkan Ketua FKUB Kutim Abdul Hafid sebagai nara sumber.(SK10)