Beranda kutim bengalon Ada Raja Buaya di Sungai Bengalon

Ada Raja Buaya di Sungai Bengalon

0
Sungai Bengalon yang kabarnya banyak dihuni buaya muara termasuk buaya bertanduk sebagai raja buaya.

Loading

SANGATTA (19/7-2019)

                Keganasan monster Sungai Bengalon membuat warga masyarakat was-was, terlebih mereka yang beraktifitas di sungai dan kebun. Sejumlah warga kepada Suara Kutim.com, Jumat (19/7) mengaku kerap melihat buaya muara ukuran besar hilir mudik.

Muhammad Aldo (10) bersama ayahnya di perahu penyeberangan di Desa Muara Bengalon.

                Muhammad Adho (10) seorang motoris cilik yang kerap membantu ayahnya menyeberangkan warga, mengaku sudah terbiasa melihat buaya berenang di Sungai Bengalon. “Itu bekas tadi siang, ada yang berjemur di sana,” terangnya seraya menunjuk bekas buaya berjemur.

                Menurut warga, di Sungai Bengalon ada buaya berukuran lebih 8 meter dan dibagian kepala terdapat tanduk. Buaya yang berkulit hitam itu, disebut-sebut raja buaya di Sungai Bengalon karena selama ini mereka tidak pernah melihat ada buaya bertanduk dan panjang. “Nggak ada buaya yang bertanduk, warnanya hitam dan panjangnya sekitar delapan meter,” terang M Said – warga Muara Bengalon.

                Buaya ajaib yang kerap menampakan diri menjelang magrib ini, disebut warga  salah satu buaya yang mengapit jasad Ulla (40) karyawan  PT KIN Bengalon, yang Ahad (7/7) petang diterkam buaya. Namun warga tak mengetahui persis, apakah buaya ajaib itukah yang menerkam suami Ny Ani ini atau bukan. “Yang pasti, saat jasad Ulla ditemukan malam  itu, ada dua ekor buaya yang berada disamping jasad Ullah salah satunya yang bertanduk itu,” beber Said – salah satu warga yang ikut mencari jasad Ulla.

                Seperti diberitakan, Ulla diterkam monster Sungai Bengalon ketika memperbaiki kapal penarik ponton PT KIN. Meski hanya beberap jam, namun tim pencari menemukan jasad Ullah dalam keadaan mengenaskan beberapa meter di TKP.

                Setelah dievakuasi, sehari kemudian jasad ayah dari 3 putri ini dimakamkan keluarganya di Bontang. (SK11)

Artikulli paraprakCatatan Perjalanan Haji (62)
Artikulli tjetërIstri Ulla, Berencana Kembali ke Sulbar