Beranda kutim Adi Gondrong Menangis Saat Bersumpah, Mengapa…….?

Adi Gondrong Menangis Saat Bersumpah, Mengapa…….?

0
Asmawardi alias Adi Gondrong saat menerima ucapan selamat dari Bupati Ismunandar.

Loading

MESKI penampilannya lain dari yang lain saat mengikuti pengambilan sumpah dan janji anggota DPRD Kutim, namun Asmawardi – politikus PAN yang pernah menjadi motoris ponton di Sangatta ini, tak mampu menahan air matanya saat mengucapkan sumpah yang dipandu Ketua Pengadilan Negeri Sangatta, Rahmat Sanjaya, Rabu (14/8) kemarin.

                Pria yang dikenal dengan Adi Gondrong sempat kaget ketika Suara Kutim.com, Kamis (15/8) menanyakan soal air matanya yang mengalir saat detik-detik sumpah dibacakan. “Ya ampun, ada yang memperhatikan ya saya nangis kemarin. Memang hebat wartawan, tajam aja matanya melihat apa yang terjadi kemarin itu,” ungkap pria yang mengaku saat upacara penting itu terkenang orang tuanya.

Asmawardi – Anggota DPRD Kutim dari PAN

                Menurut Adi, tertusuk paku ia nggak nangis tapi saat mengikuti kalimat demi kalimat dari sumpah yang dibacakan, hatinya benar-benar terenyuh sehingga tanpa disadari air mata mengalir. Sebagai anak Kolong Rembulan, ujar Adi, ia merasakan pahit getirnya kehidupan orang miskin karenanya keberadaannya di lembaga wakil rakyat ingin memperjuangkan hak-hak orang miskin terutama bagi keluarga kurang mampu agar anak-anaknya bisa menikmati bangku sekolah dengan baik, tenang dan sukses.

                Pria kelahiran Sangkulirang tanggal 9 Juni 1980 ini, mengaku tak menyangka bisa menjadi anggota DPRD Kutim. Berbekal pengalaman tahun 2014 lalu, ia gagal. Sebagai anak Kolong Rembulan, ungkapnya tidak banyak yang mengenal sosok dirinya sehingga beberapa tahun lalu pindah haluan dari PKB ke PAN.

                Wakil rakyat Bengalon, Sangatta Selatan, Rantau Pulung dan Teluk Pandan ini tidak ingin banyak berjanji namun sebagai anak muda, ia ingin memberikan pengabdian terbaik bagi Kutim. Wakil rakyat yang mencintai kesenian dan kebudayaan daerah ini, pada rapat istemewa DPRD Kutim, kemarin, memang tampil dengan ciri khas kopiah berenda warna kuning yang biasa digunakan kerabat Kutai.

                Anak ke tiga dari pasangan Slamet dan Tamsiah ini, mengaku selama ini terus mengalami cobaan hidup. Saat usianya menginjak 10 tahun, ia harus berpisah dengan orang ayahnya untuk selama-lamanya. Tak heran, usai resmi menjadi anggota DPRD Kutim, ia memeluk sang bunda dan mencium kedua tanganya ibunya berkali-kali. “Kalau cerita masa lalu itu, waduh bisa nangis ni, tapi apa yang saya alami itulah yang akan menjadi perhatian saya selama mengabdi di DPRD Kutim ini,” ungkapnya.

                Penampilan nyetrik warga Jalan Antasari Sangatta ini dengan apa yang dicita-citakannya selama menjadi wakil rakyat, tentu membuat banyak orang kaget. Iapun menyatakan, gedung DPRD adalah gedungnya rakyat bagi masyarakat yang ingin bertandang silahkan. “
Selama saya diamanahi menjadi wakil rakyat, pintu ruang kerja saya ini selalu terbuka bagi rakyat,” kata Adi seraya ingin menggali pengalaman dari anggota DPRD lainnya.(syafranuddin)

Artikulli paraprakProtokol Kutim Diundang ke Istana Negara
Artikulli tjetërPendapatan Naik, Rasionalisasi Menjadi 25 Persen