Beranda kutim Akibat Pendatang, Warga Miskin Stagnan

Akibat Pendatang, Warga Miskin Stagnan

0

Loading

SANGATTA (6/1-2019)

 Persentasi kemiskinan  di Kutai Timur (Kutim) masih sekitar 9,2 persen dari jumlah penduduk Kutim atau  sekitar 420 ribu orang. Persentasi ini, kata Bupati  Ismunandar bertahan  dari dulu, karena  Kutim merupakan daerah terbuka  bagi siapa saja.

Ia menyebutkan,  ribuan orang warga datang ke Kutim untuk  mencari pekerjaan sementara tempat tinggal masik   kontrak dengan    fasilitas yang minim karenanya  terhitung sebagai warga miskin, karena belum memiliki apa-apa. 

“Biarpun  pertumbuhan ekonomi kita tinggi, pertusahan terus bertumbuh, namun  kemiskinan itu persetasinya tetap sama, karena  banyaknya pendatang dari seluruh  nusantara yang datang mencari pekerjaan.  Jadi perusahan masuk,  tenaga kerja juga masuk, jadi  persentasinya tetap seperti itu,” katanya.

Berbeda jika Kutim tertutup   untuk pendatang, maka bisa jadi angka kemiskinan itu  bisa terus turun, seiring perkembangan perusahan. Sebagai bagian dari Republik Indonesia,  siapapun dari  wilayah Indonesia yang boleh masuk Kutim. “Pendatang inilah yang  mungkin baru datang, atau baru beberapa tahun bekerja,  yang belum memiliki rumah.  Tentu, salah satu indikator kemiskinan kan  tidak punya rumah,” katanya.

Belum lagi, yang  belum memliki pekerjaan,  sudah pasti  ini tergolong miskin , karena tidak memiliki pendapatan.  “Kalau persentasi kemiskinan itu  sangat dipengaruhi oleh jumlah pendatang ke Kutim, bukan  warga yang sudah menetap lama di Kutim,” bebernya seraya menyebut sederet nama kecamatan yang banyak terdata warga kurang mampu.(SK4)