Beranda foto Masih SMP Meraba “Daerah Terlarang” Teman Biasa, 3 Hamil

Masih SMP Meraba “Daerah Terlarang” Teman Biasa, 3 Hamil

0
MASIH SD : Sepasang pelajar SD ini terpaksa diusir petugas ketika sedang asyik berduan disalah satu bangunan di Bukit Pelangi. Tanpa sadar, pakaian keduanya berlumpur karena bergelut di lantai yang kotor

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (13/2)
Pergaulan kaum remaja di Kutim terutama di Sangatta, sudah masuk zona bahaya. Pergaulan mereka sudah di luar batas, bahkan bertentangan dengan norma-norma yang ada. Salah satu aktifitas kaum remaja yang meresahkan itu yakni terlibat pencurian, minuman keras, narkoba serta seks bebas.
Dalam penulusuran Suara Kutim.com ke sejumlah sekolah, hampir rata-rata pelajar SMP di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan sudah mengenal cinta baik dengan satu kelas, sekolah atau antarsekolah. “Kalau ciuman sudah biasa, bahkan pegang-pegang barang vital kerap dilakukan terutama waktu sekolah sepi,” aku sejumlah siswa sebuah SMP di Sangatta.
Pengakuan kalangan remaja ini, diakui seorang kepala sekolah bahkan ia menyebutkan dari 510 siswanya ada 106 orang tercatat bermasalah bahkan 3 orang sedang hamil.
Disinggung bentuk kenakalannya, sang kepsek yang mengaku sudah lelah membina anak didiknya ini menyebutkan beragam mulai merokok disekolah, balapan liar, kebut-kebutan di lingkungan sekolah, mengkomsumsi miras oplosan, mencuri, menggunakan obat-obatan terlarang hingga ke seks bebas. “Yang terlibat seks bebas ada 10 orang,” aku sang kepsek seraya menyebutkan siswa punya kode khusus jika ingin melakukan sesuatu seperti sebutan koteng untuk minum komix dicampur minuman suplemen dengan merk tertentu.
Kalangan pendidik mengakui siswa kerap menikmati video dan gambar porno secara bersama-sama dengan pasangannya. Jika sudah “puyeng” untuk menyalurkan hasrat ada yang menggunakan tempat-tempat umum seperti volder di Jalan Pendidikan, Jalan Pertanian, Jembatan Kampung Kajang namun terbanyak kawasan Bukit Pelangi (BP).
Bagi yang punya uang, menyewa kamar sejumlah penginapan yang memang bertarif murah dan tidak peduli dengan status tamu. “Kalau dikamar, memang aman ketimbang di BP atau volder namun jika mau nenen ya minum komix dulu,” aku seorang pelajar sebut saja Rahman (15).
Pengakuan Rahman ini ternyata dibenarkan Kepala Satpol Rijali Hadi, kepada Suara Kutim.com, disebutkan banyak pasangan muda – mudi bahkan ada yang masih remaja diamankan ketika “bercinta” di kawasan BP. “Ada yang ditangkap kemudian dinikahkan setelah kedua orang tua mereka datang, selain itu ada juga yang datang ke Hutan Kota hanya untuk foto – foto semi bugil dengan pasangannya,” terang Rijali, baru-baru ini.(SK-03/SK-09)