SANGATTA (17/11-2019)
Sebagai salah satu lembaga yang bisa mencetak tenaga siap pakai seperti mekanik otomotif, alat berat, tenaga kelistrikan hingga tenaga terampil menjahit, Unit pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Kutai Timur (Kutim) dituntut bisa menghadirkan metode pelatihan dan pembelajaran sesuai dengan perkembangan jaman serta tenaga pelatih yang handal.
Namun upaya itu kata Kepala UPT BLK Kutim, Syahid Siliwangi. dalam beberapa tahun terakhir mengalami kendala yang cukup berarti. Pasalnya, UPT BLK Kutim sangat minim dukungan anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim. Sehingga agar kegiatan pelatihan dan pengajaran tetap berjalan, BLK Kutim hanya berharap dari dukungan anggaran pusat.
Dalam bebapa tahun terakhir, ungkapnya, BLK Kutim hanya mendapatkan suntikan anggaran kegiatan pelatihan dari paket-paket kegiatan yang dikucurkan pusat yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui alokasi anggaran Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda.
Nilai paket-paket kegiatan pelatihan yang dikucurkan pusat tersebut beragam dari Rp 40 juta hingga Rp 50 juta perpaket. Sementara di tahun 2019, mendapatkan jumlah paket pelatihan sebanyak 20 paket yalno pelatihan mekanik otomotif ringan, seperti motor dan mobil, mekanik listrik, pelatihan mengelas, hingga pelatihan keterampilan menjahit. “Minat masyarakat besar terutama anak-anak yang belum punya pekerjaaan namun punya bakat,” terangnya.(ADV-Kominfo)
