Beranda foto Buaya Bengalon Ditangkap, Warga Anggap Pawang Asal Bulungan Pahlawan

Buaya Bengalon Ditangkap, Warga Anggap Pawang Asal Bulungan Pahlawan

0
Salah satu pawang buaya dari Bulungan (bajo kaos putih) diapit warga Bengalon setelah menangkap sejumlah buaya yang selama ini kerap meneror warga Bengalon.

Loading

SANGATTA.Suara Kutim.com (12/11)

Seekor buaya penghuni Sungai-Sungai di Bengalon ketika diamankan tim pawang asal Bulungan.
Seekor buaya penghuni Sungai-Sungai di Bengalon ketika diamankan tim pawang asal Bulungan.
Kehadiran Mt,Is,By dan Bs untuk menangkap buaya di Sungai Lembak Sepaso Timur Bengalon dianggap warga masyarakat pahlawan, pasalnya kemampuan mereka menangkap sejumlah buaya dalam bebarapa hari terakhir sedikit mengurangi teror yang mereka alami selama ini.
Sejumlah warga heran dengan ditangkap Mt Cs oleh kepolisian karena menangkap hewan dilindungi negara ini. Erni (40) warga Bengalon mempertanyakan tindakan polisi menangkap pawang. “Ngapain polisi tangkap pawang, kami sangat senang, pawang itu datang bantu kami. Kami sudah lama dilanda ketakutan karena buaya. Bukan satu dua warga Bengalon yang mati atau cacat jadi korban buaya, tapi mungkin sudah puluhan. Dengan hadirnya pawang, kami terbantu setidaknya kalau buaya berkurang, ancaman bagi warga juga berkurang,” kata Erni seraya menyebut MT Cs sebagai pahlawan.
Pendapat sama juga dikemukan Marsiani (41) warga Sembokok lainnya, ditemui wartawan mengaku senang ada pawang yang bisa menaklukkan buaya Bengalon. “Dibelakang rumah saya ini, kalau sudah magrib, buaya raksasa muncul pamerkan punggungnya berenang ke sana kemari. Apalagi, kalau air naik ia (buaya,red) sangat senang berenang. Karena itu, kami tidak pernah ada yang berani turun sungai, apalagi kalau sudah malam,” kata wanita yang sehari-harinya berdagang mie ayam.
Wasita (43) warga Sebongkok ketika ditemui terpisah minta sang pawang juga bisa menangkap buaya-buaya yang kerap meneror warga Sebongkok. “Kalau banjir, buaya naik ke darat bahkan masuk semak-semak atau kebun. Kami sangat ketakutan, buka pintu rumah saja takut kalau – kalau ada didepan rumah,” ungkap wanita asal NTT namun sudah 20 tahun tinggal di Sebongkok.
Terpisah Kepala Desa Sepaso Timur Imam mengakui selama ini warganya resah karena hampir setiap bulan ada warga yang diterkam buaya baik di Sungai Lembak maupun Bengalon. Ia menyebutkan, selama ini warga benar-benar seperti diteror. “Jangankan beraktifiats di sungai, dijalan saja was-was karena buaya-buaya itu kerap ada sekitar rumah warga terlebih ketika Sungai Bengalon benjir,” sebutnya.(SK-02/SK-03/Sk-13)

Artikulli paraprakPenangkapan Buaya di Sungai Lembak, Sudah 51 Ekor Ditangkap, 11 Ekor Dikuliti
Artikulli tjetërBappeda Rampungkan PS2K Akhir Tahun 2015