Beranda foto Bupati Ardiansyah Janjikan Pembangunan Masjid Al-Muhajirin Rantau Pulung, Rampung Akhir Tahun

Bupati Ardiansyah Janjikan Pembangunan Masjid Al-Muhajirin Rantau Pulung, Rampung Akhir Tahun

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (25/6)

Masjid Al-Muhajirin Desa Mukti Jaya Rantau Pulung yang pembangunanya belum selesai.
Masjid Al-Muhajirin Desa Mukti Jaya Rantau Pulung yang pembangunanya belum selesai.
Bupati Ardiansyah Sulaiman meyakinkan warga Desa Mukti Jaya Rantau Pulung pembangunan Masjid Al-Muhajirin, rampung akhir tahun 2015. Saat bersilahturahmi dengan warga Mukti Jaya, Kamis (25/6) sore, Ardiansyah menyebutkan ada 5 rumah ibadah di Rantau Pulung yang dibantu pembangunannya.
Ardiansyah berharap proses pembangunan Masjid Al-Muhajirin bisa dilakukan dalam bulan ini setelah semua adminitrasi selesai. “Saya harapkan, akhir tahun nanti ketika saya kembali ke Mukti Jaya ini sudah merasakan masjid baru,” harap Ardiansyah.
Dihadapan ratusan warga Mukti Jaya, Ardiansyah mengakui pembangunan tidak bisa dilakukan cepat karena keterbatasan dana. Ia menggambarkan kondisi Masjid Al-Muhajirin yang memerlukan dana lebih besar sehingga pembangunan dilakukan bertahap dan terus menerus. “Terlebih untuk pembangunan yang memerlukan dana besar, syukurnya karena adan semangat kebersamaan antara masyarakat dengan pemerintah bisa diwujudkan meski masih memerlukan waktu lama. Untuk itu mari kita bersama –sama lagi dan Insya Allah akhir tahun nanti bapak dan ibu sudah merasakan masjid baru,” janji Ardiansyah.
Pernyataan Ardiansyah jika pembangunan Masjid Al-Muhajirin segera dilakukan pemkab, langsung disambut suka cita jamaah. Bahkan ada yang langsung sujud syukur di pelantaran masjid.
Camat Poniso menyebutkan pembangunan Masjid Al-Muhajirin dilakukan sejak Kutim dipimpin Awang Faroek Ishak, namun karena kendala dana meski mendapat bantuan pemkab belum bisa memenuhi. “Dari delapan desa yang ada sudah tiga desa memnbangun masjid permanen sedangkan pembangunan Masjid Al-Muhajirin baru pada sampai lima puluh persen,” terang Poniso.
Disebutkan, pembangunan Masjid Al-Muhajirin diprakarsai tokoh masyarakat dan aparat desa dengan pertimbangan masjid lama sudah tidak mampu menampung jamaah pada shalat Jumat atau Idul Fitri. Selain itu, masjid lama dibangun semi permanen saat pemukiman SP III ditempati. “Masjid yang lama dibangun dari kayu dan kecil sehingga tidak mampu menampung jamaah yang terus bertambah,” terang Suryanto –warga Mukti Jaya.(SK-05/SK-12)

Artikulli paraprakKPK Sosialisasi Soal Korupsi di DPRD Kutim, Wartawan Tidak Boleh Meliput
Artikulli tjetërGinting : Wujudkan Kutim Swasembada Daging, Tergantung Ketersedian Dana