Beranda ekonomi Catatan Perjalanan Haji (19)

Catatan Perjalanan Haji (19)

0

Loading

Persiapan jalan kaki Arafah, Musdalifah – Jamata Mina – Makkah.

Energy Terkuras Di Arafah

WUKUF di Arafah pada 9 Zulhijah, wajib bagi jamaah yang melaksanakan ibadah haji. Tanpa wukuf, maka hajinya sia-sia, karenanya mereka yang sakit saja dibawa menggunakan  mobil meski hanya beberapa detik di Arafah setelah itu dibawa kembali ke RS.

                Berada di Arafah pada saat Wukuf, benar-benar menguras energy dan emosi semua bercampur aduk. Disisi lain, kelelahan mulai terasa terlebih pada malam sebelumnya tak bisa istirahat. Meski demikian, semangat untuk menjadi haji mabrur membuat jamaah semangatnya tinggi.

Meski keadaannya terbatas, namun berada di SWrafah punya kesan tersediri bagi jamaah haji.

                Sengatan matahari yang mulai terasa sejak pukul 07.00 Wita tak terasa, terlebih ketika waktu wukuf dimulai dimana semua jamaah sibuk dengan urusan pribadinya, berdoa kepadaAllah SWT hingga magrib.

                Usai melaksanakan wukuf, tepatnya pukuln 07.00 saya memutuskan untuk berpisah dengan rombongan untuk melakukan perjalanan Arafah – Musdalifah, Jamarat – Makkah dan Mina. Niat yang sudah dicita-citakan sejak dari Sangatta ini, sempat mau dibatalkan namun karena pengalaman haji sebelumnya membuat semangat kembali.

                Bagi jamaah yang akan memisahkan diri dari rombongan, sebelumnya membuat surat pernyataan jika terjadi sesuatu ditanggung sendiri. Sekedar diketahui jarak Arafah ke Musdalifah hanya 9 Km, kemudian Musdalifah – Mina berjarak 5 Km dan Mina – Makkah berjarak 7 Km.

                Namun ada sejumlah jamaah bertanazul sehingga sebelum ke Arafah terlebih dahulu pada tanggal 8 Zulhijjah, sudah berangkat ke Mina bermalam semalam kemudian ke Arafah untuk melakukan Wukuf.

                Dengan kondisi jarak yang tergolong dekat, tentu jalan kaki lebih baik karena lebih cepat dan dapat merasakan bagaimana perjalanan Rasulullah SAW saat melakukan perjalanan ibadah haji, kala itu jalan yang dilewati tidak semulus saat ini.(Syafranuddin/Bersambung)

Artikulli paraprakBupati Shalat Id Idul Fitri di Sangatta Selatan
Artikulli tjetërCatatan Perjalanan Haji (20)