Beranda ekonomi Catatan Perjalanan Haji (31)

Catatan Perjalanan Haji (31)

0
Bagi Jamaah Haji dan Umrah disediakan ribuan kran air minum namun tetap antri karena banyaknya jamaah.

Loading

Kebersamaan dan Kepedulian Ditanamkan Sejak Tanah Air

KELANCARAN pelaksanaan haji tidak terlepas kesiapan mental dan fisik jamaah, petugas. Karenanya kesehatan harus dijaga dengan cara beraktifitas yang penting-penting saja, terlebih sebelum Wukuf. Untuk menjaga kebugaran tubuh, jamaah hendaknya usai shalat subuh melakukan olaharga ringan dengan jalan kaki sebelum sarapan.

            Olahraga ringan ini bisa dilakukan sekitar hotel atau Masjidil Haram sambil  menikmati udara pagi Kota Makkah. Terlebih bagi jamaah Kutim yang tergabung di Embarkasi Balikpapan, nantinya akan berada di kawasan Rei Bakhsy bersama Embarkasi Banjaramasin.

            Lokasi pemondokan jamaah haji asal Kutim ini, berjarak lebih kurang 1 Km tentu suatu jarak yang ideal untuk jamaah melakukan olahraga ringan di pagi hari. Hanya saja karena udara Makkah tidak sama dengan Kaltim, aktifitas yang tidak perlu sebaiknya dihindari terlebih berada di luar ruangan dalam waktu lama karena bisa menyebabkan dehidrasi.

Jika panas luar biasa dirasakan, jamaah akhirnya membasahi kepalanya dengan air zam-zam

            Umumnya jamaah haji usai melaksanakan shalat subuh, mereka menikmati udara sejuk di pelantaran Masjidil Haram sambil menikmati teh susu dan roti,atau makanan ringan lainnya. Setelah matahari terasa panasnya, barulah mereka pulang ke pemondokan.

            Nah bagi jamaah yang harus keluar pemondokan pada siang hari, hendaknya selalu menggunakan payung sinar terik matahari secara langsung terlebih menjelang shalat zuhur. Selain itu,   waktu istirahat digunakan sebaik mungkin dan selama beraktifitas di hotel hendaknya menghindari kegiatan yang dapat menganggu waktu istirahat jamaah lain seperti ngobrol dan  merokok di lorong karena dapat menganggu kesehatan jamaah lainnya.

            Kebersamaan dan kepedulian sebagai sesama jamaah hendaknya ditanamkan sejak tanah air melalui pertemuan – pertemuan kecil, syukur jika sudah terbenuk regu dan rombongan. Sekedar diketahui saja, selama pemondokan jamaah pria dan wanita akan dipisah baik satu keluarga. Di setiap kamar nantinya dihuni 4 orang, bukan satu keluarga meski berjumlah 4 orang.(syafranuddin/bersambung)

Artikulli paraprakAndi Amiluddin Resmi Jadi DPO Kejaksaan Kutim
Artikulli tjetërDampak Defisit APBD Tahun 2019 : Utang, Insentif dan Gaji TK2D “Meragukan” Bisa Dibayar