Beranda ekonomi Catatan Perjalanan Haji (34)

Catatan Perjalanan Haji (34)

0

Loading

Makkah Padat, Jalan ke Masjidil Haram Ditutup

Karena Kota Makkah sudah padat dengan jamaah haji menjelang Wukuf, akhirnya jamaah terpaksa shalat di depan toko dan diantara bus di luar Masjidil Haram.

KEPADATAN Kota Makkah terjadi sepekan sebelum Wukuf, akibatnya sejumlah jalan ditutup. Penutupan jalan ini, membuat suplai makanan ke pemondokan jamaah dihentikan. Namun jangan panik, pasalnya restoran di hotel yang umumnya menyediakan makanan khas Indonesia tetap buka.

            Dampak penutupan jalan, juga dirasakan  jamaah yang akan shalat di Masjidil Haram. Karenanya, jika ingin shalat di Masjidil Haram harus tiga jam sebelumnya sudah ke Masjidil Haram. Penutupan jalan ke Masjiidl Haram  dilakukan karena kepadatan di Masjidil Haram yang memang luar biasa, karena ada 3 juta jamaah sudah berada di Makkah.

            Untuk shalat Jumat, jamaah mau tidak mau pukul 08.00 WAS sudah meninggalkan pemondokan, pasalnya pukul 09.00 WAS semua akses jalan ditutup. Jamaah haji asal Kutim yang berada di Aziziah, mau tak mau terpaksa shalat Jumat di hotel atau masjid disekitar hotel.

Jamaah terpaksa kembali ke pemondokannya karena jalan ke Masjidil Haram sudah ditutup aparat keamanan.

            Aparat yang berjaga di portal sama sekali tidak memberikan ijin kepada jamaah termasuk warga Makkah jika sudah terlambat masuk. Ketimbang bermasalah, jamaah akhirnya kembali pemondokan.

            Persoalan penutupan jalan ke Masjidil Haram ini sudah diberitahukan Dakar Makkah kepada jamaah, termasuk tidak disediakannya bus shalawat. Namun, tidak sedikit jamaah yang ngotot ingin shalat di Masjidil Haram.

            Lalu bagaimana cara agar bisa shalat di Masjidil Haram dihari-hari menjelang Wukuf ini, caranya yakni datang lebih awal. Untuk shalat subuh, paling tidak pukul 02.00 WAS sudah berangkat, sedangkan shalat Dzuhur pukul 09.00 WAS sementara waktu Asar biasanya di hotel namun segera ke Masjidil Haram untuk shalat Magrib dan Isya.

            Meski sudah lebih awal ke Masjidil Haram, belum ada jaminan bisa shalat di pelantaran Ka’bah. Umunya, jamaah dialihkan ke lantai lebih atas atau ke bangunan baru yang berada di eks Pasar Seng, jika tidak bisa-bisa shalat dalam mall atau depan toko.(syafranuddin/bersambung)