Beranda hukum Dampak Minimnya Pendapatan, Usulan SKPD Kembali Dirasionalkan

Dampak Minimnya Pendapatan, Usulan SKPD Kembali Dirasionalkan

0
Kondisi jalan Rantau Pulung - Muara Bengkal yang memerlukan perhatian serius.

Loading

SANGATTA (16/10-2017)
Berpengalaman dengan penerimaan daerah yang kerap berubah-rubah dipenghujung tahun, sehingga berdampak terhadap pelaksanaan kegiatan. Pemkab Kutim akan menyusun RAPBD mengedepankan perhitungan realistis terutama antara penerimaan dengan belanja.
Sekretaris Daerah Kutim (Sekda) Irawansyah menyebutkan perubahan keputusan pemerintah pusat terhadap dana perimbangan, selama ini membuat poster APBD menjadi rak seimbang sehingga menjadi bebab. “Kegiatan fisik telah dilaksanakan dan diperhitungkan pada saat dana masuk kegiatan selesai tapi kenyataanya ada perubahan berkurang bukan bertambah, kondisi ini yang menyulitkan sehingga pemkab harus berutang dengan pihak ketiga,” bebernya.
Dalam percakapan dengan Suara Kutim.com belum lama ini di ruang kerjanya, Ketua TAPD Kutim ini mengungkapkan meski harga batubara dunia membaik namun tak berdampak langsung . Disebutkan, RAPBD akan disusun dengan pertimbangan lebih matang dengan ansumsi minus artinya program yang disusun dibawah perkiraan. “Sikap itu tiada lain karena kondisi keuangan dan kemauan pemerintah pusat yang tidak bisa diprediksi, awalnya 10 tiba-tiba saat berjalannya waktu berkurang hingga 7, kondisi ini berat sekali untuk melakukan perubahan mendadak terkecuali memangkas anggaran yang sedang berjalan,” sebut nya.
Ungkapan Irawansyah ini tiada lain terkait RAPBD 2018 yang semula disepakati Rp3 triliun lebih, namun menjelang penyampaikan nota pengantar ke DPRD, berkurang hingga Rp700 M terbesar dana perimbangan hasil penjualan batubara .
Dengan kondisi RAPBD yang jauh dari KUA PPAS itu, TAPD diakuinya akan meminta SKPD melakukan rasionalisasi usulan dengan pengurangan sebesar 30 persen.(SK3)

Artikulli paraprakPSI Kutim Bertekad Bentuk Fraksi di DPRD Kutim
Artikulli tjetërBangun Museum Tambang di Folder AS Maulana, Bongkahan Batubara dan Mobil Terbesar Jadi Icon