Beranda foto Diskes Kirim Sampel Air Sepaso ke Samarinda

Diskes Kirim Sampel Air Sepaso ke Samarinda

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (13/8)
Wabah diare yang terjadi di Sepaso Bengalon belum diketahui sumber utamanya karena hasil laboratorium belum diperoleh Dinas Kesehatan Kutim. Tiga sampel air, kata Kadis Kesehatan Kutim Aisyah telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Samarinda. “Pengujian sampel air untuk mengetahui air mana yang mengandung bakteri e-coli penyebab utama diare di Desa Sepaso Bengalon,” terang Kepala Dinkes Kutai Timur, dr Aisyah didampingi Kabid P2PL, M Yusuf.
Keduanya menyebutkan beberapa faktor diduga sebagai penyebab diare di Desa Sepaso seperti minimnya masyarakat menggunakan jamban keluarga dan masih terbiasa membuang hajat di sungai.
Jika hal lama itu itu terus dilakukan, ujar aisyah, otomatis masyarakat yang tinggal di hulu sungai terkena dampaknya masyarakat di hilir yang selama ini MCK (mandi,cuci dan kakus) di sungai demikian dengan ketersediaan baku untuk PDAM. “Yang terjadi di hilir akan terbawa ke hulu, kemudian sungai mendangkal sehinga tidak terbawa lagi ke luar sungai,” bebernya.
Data UPTD Puskesmas Sepaso, di sekitar Sepaso terdapat 36 usaha atau depo air isi ulang rumahan yang dijual warga tidak memiliki izin dan sertifikat standar dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur.
Selain itu, ujar Yusuf, tidak ada kemampuan pengelola dan asosiaasi air isi ulang Kutim untuk mensosialisasikan pentingnya standar baku mutu air isi ulang sehigga pemilik usaha air isi ulang melakukan pengecekan air baku di di Laboratorium Kesehatan Daerah di Samarinda. “Laboratorium kesehatan daerah Kutai Timur hingga saat ini walaupun sudah terbentuk unit pengelola teknis (UPT) dan tenaganya, namun tidak memiliki peralatan dan gedung laboratorium,” aku Yusuf.(SK-02/SK-03/SK-11)