Beranda kutim Dispora Kutim Perlu Rp150 M Untuk Penyediaan Latihan 45 Cabor

Dispora Kutim Perlu Rp150 M Untuk Penyediaan Latihan 45 Cabor

0
Kolam renang standar inetrnasional. Pemkab Kutim jika membangun sarana cabor renang ini bakal menghabiskan dana ratusan miliar rupiah.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (8/1)
Sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim ke VI tahun 2018, Kutim mulai melakukan persiapan seperti menyiapkan grand desain pembangunan beberapa venue dan gelanggang olahraga. Sejumlah cabang olahraga (Cabor) belum ada seperti renang, menembak dan atletik. Namun persiapan mengalami kendala terutama dalam upaya pembinaan atlit. Pasalnya, Pemkab Kutim belum menyiapkan sarana dan prasarana penunjang latihan seperti peralatan latihan olahraga atlit standar internasional.
Ketua KONI Kutai Timur Harpandi mengakui saat ini Pemkab melalui Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) belum membelikan peralatan penunjang latihan para atlit untuk menghadapi gelaran Porprov 2018 mendatang. Dijelaskan, belum terbelinya alat-alat penunjang latihan ini dikarenakan Dispora Kutim dampak terbatasnya anggaran. “Untuk arana dan prasarana olahraga sendiri, Dispora Kutim mendapat alokasi dana Rp 2 miliar tentu jumlah itu sangat kurang. Idealnya anggaran yang disiapkan di atas Rp 10 miliar. Belum lagi jumlah cabor yang ada di Kutim ada 45 cabor. Sehingga dengan dana yang ada Dispora sendiri kebingungan mana yang akan didahulukan. Walaupun diakuinya saat ini ada peralatan penunjang latihan namun tidak memenuhi standar internasional, jumlahnya kurang dan umurnya juga sudah tua,” beber Harpandi.
Harpandi yang tidak lama lagi menjadi anggota DPRD Kutim menggantikan Alfian Aswad, berharap untuk penyediaan peralatan sejumlah Cabior, Pemkab mengalokasikan dana yang memadai terlebih bisa masuk dalam 3 besar pada Porprov Kaltim 2018.
Terpisah Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kutai Timur, Dwi Susilanto Gamawan menjanjikan akan memenuhi kebutuhan 45 cabor tersebut pada anggaran perubahan Kutai Timur 2016. Ia mengakui, anggaran sarana dan prasarana baru tersedia Rp 2 miliar.
Dwi menambahkan untuk satu cabor bisa menghabiskan dana lebih p 3 miliar hingga Rp 5 miliar termasuk biaya laihan dan pembinaan. “Kami akan berkoordinasi dengan KONI Kutim mengenai berapa kebutuhan untuk masing-masing cabor, kalau satu cabor saja membutuhkan Rp3 M paling tidak dibutuhkan sedikitnta Rp150 M,” beber pria yang akrab disapa Dwi ini.(SK-02/SK-03/SK-11)