Beranda kesehatan Dokter Spesialis RS Pratama Sangkulirang Menerima Penghasilan Rp40 Juta Perbulan

Dokter Spesialis RS Pratama Sangkulirang Menerima Penghasilan Rp40 Juta Perbulan

0

Loading

SANGATTA (2/8-2017)
Meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit (RS) Pratama Sangkulirang, Pemkab Kutim mendatangkan dokter spesialis. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, Bahrani Hasanal, sebuah RS Pratama harus wajib mempunyai 4 dokter spesialis yakni spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis bedah dan spesialis kandungan, kemudian ditambah seorang spesialis anastesi.
Agar RS Pratama Sangkulirang bisa berjalan, ungkap Bahrani, minimal boleh ada dua dokter spesialis sementara di RS Pratama Sangkulirang baru mendapat bantuan seorang dokter anak dan diharapkan bulan Agustus ini mendapat tambahan spesialis penyakit dalam.
“Kedatangan dokter spesialis bedah, spesialis kandungan dan anastesi, masih harus menunggu datangnya peralatan bedah yang telah diajukan Dinkes Kutim melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kutim 2017. Kedatangan dokter-dokter spesialis ini seiring program wajib kerja bagi sarjana dokter spesialis sesuai program pemerintahan Jokowi bahwa dokter spesialis wajib mengabdi pada rumah sakit pinggiran dan terpencil,” bebebrnya.
Terkait penempatan dokter spesialis di RS Pratama Sangkulirang, pemerintah pusat meminta timbal balik sesuai nota kesepahaman Pemkab Kutim dengan Kementrian Kesehatan belum lama ini, dimana Kutim menyanggupi memberikan insentif sebesar Rp 10 juta, sedangkan gaji dari Kemenkes sebesar Rp30 juta perbulan.
Selain melakukan MoU terkait pemberian insentif kepada dokter spesialis tersebut, Kutim juga menambahkan fasilitas transportasi dan termasuk tempat tinggal bagi dokter spesialis yang bekerja di RS Pratama Sangkulirang. “Dengan penghasilan Rp 40 juta perbulan, konsekwensi dokter spesialis adalah tidak boleh membuka praktek mandiri diluar jam tugasnya sebagai dokter di RS Pratama Sangkulirang, mereka wajib standby melayani masyarakat yang datang berobat ke RS Pratama Sangkulrang,” terangnya.(SK3)

Artikulli paraprak10 Kades Lalai, Pencarian Dana Desa Terkendala
Artikulli tjetërTingkatkan Kompetensi, Guru Disuluh Tentang PKB