Beranda ekonomi Erly : Gunakan Dulu Enclave Yang Ada

Erly : Gunakan Dulu Enclave Yang Ada

0
Kawasan TNK yang disetujui dienclave seluas 7.816 Ha oleh Kemenhut

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (12/3)
Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Erly Sukrismanto menegaskan siap mengambil kebijakan sistematis dan mengawal pembangunan yang dilakukan Pemkab Kutim di Sangatta Selatan dan Teluk Pandan, selama Pemkab Kutim menyetujui dan mau menerima SK Kemenhut terhadap areal enclave TNK seluas 7.816 Ha.

Erly Sukrismanto - Kepala Balai TNK
Erly Sukrismanto – Kepala Balai TNK
Kepada wartawan, seusai pertemuan dengan jajaran Pemkab Kutim di Ruang Tempudau, Kamis (12/3) diungkapkan sebagai langkah awal disarankan pemkab menerima terlebih dahulu enclave seluas 7.816 hektar sebelum sampai kepada 17 ribu Ha.
Dengan rinci dan apa adanya, Erly menyebutkan Balai TNK akan melakukan pendataan penduduk karenanya ia mengharapkan bantuan pemkab terutama Keua RT, Kepala Desa dan Camat. Disebutkan, pendataan ditujukan mempercepat proses pemetaan kawasan yang sudah beralih fungsi tidak dimanfaatkan oknum – oknum yang ingin menguasi lahan semata.
Secara terbuka, diakuinya Balai TNK telah menemukan ada upaya sejumlah oknum beramai-ramai mengkavling-kavling tanah di TNK dalam jumlah yang cukup luas untuk kembali diperjual belikan. “Kami telah menemukan di Sangatta Selatan, karenanya papannya kami cabut.,” ungkap Erly.
Sebagai aparat yang diberi kewenangan melakukan pengawasan dan penegakan hukum di TNK, Erly menyebutkan ia berani memastikan akan menegakkan aturan dan hukum apabila ada oknum masyarakat baik pejabat yang bermain-main dengan lahan di TNK.
Terhadap penentuan batas yang masuk dalam areal seluas 7.816 hektar, disebutkan akan dibahas bersama dengan Pemkab Kutim sehingga pemukiman penduduk yanga ada bisa diprioritaskan. “Jika ada kawasan yang masih hijau dan asli, Balai TNK merekomendasikan agar ditukar guling dengan kawasan TNK yang sudah ada pemukiman masyarakat. Dengan pola demikian, keinginan pemkab melakukan pembangunan bisa dilakukan dan kawasan yang masih menjadi zona TNK tetap terjaga,” ujar Erly.(SK-03)