SANGATTA (24/8-2019)
Desa Enggelam di Kutai Kartanegara (Kukar) tiba-tiba menjadi pembicaraan nasional, bukan karena desanya mau tenggelam tapi berkat Gapura Kemerdekaan karya Ramsyah, ST yang masuk 10 besar nasional. Gapura yang seperti benteng kerajaan dan dibuat dari bambu serta puluhan alat tangkap ikan (bumbu,red) menarik perhatian dewan juri nasional.
Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo selaku Ketua Panitia Festival Gapura Cinta Negeri, menerangkan ada 1.793 partisipan ikut festival yakni 1.456 kategori umum dan 337 untuk kategori Lembaga/Instansi/Perusahaan/Organisasi.
Mereka mendaftar melalu website www.gapuracintanegeri.com, kemudian diseleksi menjadi 10 pemenang pada kategori umum, dan 3 pemenang dalam kategori Lembaga/Instansi/Perusahaan/Organisasi.
Kepada wartawan, dijelaskan, kesepuluh pemenang Festival Gapura Cinta Negeri Tahun 2019 di kategori umum yakni Sriyanta dari Kabupaten Boyolali Jateng, Eko Siswanto (Kota Semarang), Moh. Nurrohman (Rembang) , Roni Sintiu (Kota Batu), Otniel Kayani (Kepulauan Yapen), Dede Rahmat (Bandung Barat), Arief Rahman (Banjarmasin), Ramsyah, ST (Kutai Kartanegara), Mahgodie Idris (Palembang), dan Riyadi dari Magelang.
Sementara kategori khusus yani PT Varash Saddan Nusantara (Denpasar) , SMA Kristen Barana (Toraja Utara) , dan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno dari DKI Jakarta.
“Seluruh finalis diumumkan di media sosial Gapura Cinta Negeri untuk mendapatkan juara favorit yang akan dipilih oleh netizen. Kriteria yang digunakan dalam menentukan finalis-finalis tersebut adalah estetika dan nilai seni, kreativitas produksi, gotong royong, dan relevansi pada tema,” terangnya seraay menambahkan pemenang lomba diberikan apresiasi dan penghargaan.
Ditambahkan, juara pertama masing-masing katagori akan mendapat piala bergilir Presiden Jokwi dan diundang ke Istana Negara untuk bertemu presiden. Festival yang berakhir Sabtu (17/8) lalu melibatkan berbagai kalangan sebagai dewan juri meraka yakni Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Koordinator Staf Khusus Presiden, Conductor/Music Director Twilite Orchestra, Seniman Tari/Koreografer, Founder OMG Consulting dan Co-Founder INSPIGO, Content Creator & Founder Hello Motion Academy, Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network, dan Kurator Seni Rupa & Ketua Program Pascasarjana Seni Rupa FSRD ITB.
Untuk diketahui Desa Enggelam Kecanatan Muar Wis, merupakan desa yang berada di Danau Melintang, desa yang mayoritas ditinggali warga Banjar ini merupakan desa yang mengandalkan sungai atau danau sebagai transportasinya karenanya sebagian besar matapencarian warganya nelayan.(SK12/8)