SAMARINDA (4/7-2020)
Gubernur Kaltim Isran Noor turut prihatin dengan kasus yang menimpa Bupati Kutim Is, yang terkena OTT di Jakarta. Saat berdialog dengan RRI Samarinda pada program Gebernur Kaltim Menyapa, Jumat (3/7) malam, Isran masih menggunakan azas duga tak bersalah.
Kalaupun diduga benar, Isran menaruh harapan kasusnya segera tuntas dan tidak menganggu roda pemerintahan serta pembangunan di Kutim. “Apa yang terjadi mari menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama aparat pemerintah dimana saja bertugas terlebih-lebih bagi pegawai Pemprov Kaltim,” kata Isran ketika ditanya seputar kasus yang menimpa Bupati Is.
Menurut Isran, sebagai aparatur pemerintah apakah pejaba maupun staf harus bekerja berdasarkan aturan yang berlaku. Diakui, ketaatan dan kehati-hatian dalam melaksanakan tugas merupakan kunci utama dari penyalahgunaan kewenangan. “Di lingkungan pemprov, kesejahteraan pegawai diperhatikan bahkan tenaga non ASN saja selain diberi gaji yang layak juga disertakan BPJS Ketenagakerjaan dengan harapan bisa bekerja baik dan produktif tidak lagi berpikir untuk malas terlebih melakukan korupsi,” ungkap Isran yang belum lama ini memprogramkan BPJS Ketenagakerjaan bagi ribuan pegawai non ASN.
Senada dengan Isran Noor, Wagub Hadi Mulyadi juga mengingatkan jajarannya untuk mentaati aturan dalam melaksanakan tugas dan kewenangan terlebih-lebih bila bersentuhan dengan keuangan. Wagub Hadi mengaku kaget dengan OTT terhadap Bupati Is, pasalnya Kamis (2/7) siang ia sempat bersama-sama dalam sebuah rapat di Kantor Gubernur Kaltim.(SK8)
