Beranda ekonomi Hadi : Di Sulsel Saja Kini Ada 3 Pabrik Semen

Hadi : Di Sulsel Saja Kini Ada 3 Pabrik Semen

0

Loading

SANGATTA (29/3-2018)

                Persoalan pembangunan pabrik semen di Kutim, ujar Wagub Kaltim Hadi Mulyadi akan dilakukan kajian mendalam sebelum pabrik benar-benar berdiri. Pemprov, disebutkan membuka diri jika ada masukan masyarakat termasuk mahasiswa sepanjang tidak memaksa. “Lebih bagus sertakan kajiannya, sehingga ada bahan lebih bagi Pemprov,” terang Hadi seraya menyesalkan terjadi aksi anarkis pada saat demo awal pekan lalu.

                Disebutkan, Pemprov bahkan dirinya mengajak mahasiswa untuk berdialog soal pabrik semen pada Rabu (27/3) namun mereka tetap menolak dan ingin berdemo. Kepada Suara Kutim.com, Jumat (29/3) ia menyebutkan Pemprov selalu mengedepankan dialog dalam suatu masalah sehingga ditemukan titik temu tapi tidak boleh ada pemaksaan kehendak. “Banyak hal yang dipertimbangkan Pemprov terkait pabrik semen itu seperti terjaganya lingkungan, murahnya harga semen di Kaltim, terbukanya lapangan kerja, meningkatnya ekonomi rakyat, meningkatnya pembangunan Kutim dan Kaltim, jadi intinya minus dan kelebihannya sudah dipertimbangkan,” beber Hadi.

                Hadi yang lama menimba ilmu di Universitas Hasanuddin (Unhas)  Ujung Pandang mengemukakan di Sulsel, pemanfaatan SDA untuk pabrik semen seperti  PT Semen Tonasa yang menggarap  lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere  Kecamatan Bungoro Pangkep,   PT Semen Bosowa di Maros dan  milik Fajar Group di Barru, semua  berjalan baik. “Sektor kepariwisataan, air dan lainnya tidak berdampak serius sementara ekonomi masyarakat meningkat yang tiada lain efek terbukanya lapangan kerja,” bebernya seraya mengakui hampir semua potensi di Kaltim cocok untuk dunia kepariwisataan.

                Ia mengungkapkan, selain pabrik, yang akan membutuhkan lapangan kerja besar dengan hadirnya pabrik semen yakni sektor perumahan, transportasi, perbangkan, rumah makan, kemudian pelabuhan.

                “Intinya kalau di Sulsel saja sampai ada tiga pabrik semen, di Kaltim masak nggak boleh toh yang merasakan nantinya adalah warga Kaltim dimana tingkat pengangguran terus meningkat dari tahun ke tahun karena banyaknya lulusan SLTA dan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan, karenanya mari kita duduk bersama untuk sama-sama membangun Kaltim yang lebih berdaulat,” tandasnya.(SK8)

Artikulli paraprakWarga NTT Sejalan Dengan Konsep Berkarya
Artikulli tjetër203 Perusahaan Ikuti Tax Gathering di Jakarta