Beranda kesehatan Ingin Jadi Pusat Cuci Darah, RSU Kudungga Usulkan Beli Hemodialisa

Ingin Jadi Pusat Cuci Darah, RSU Kudungga Usulkan Beli Hemodialisa

0

Loading

SANGATTA (14/6-2017)
RSU Kudungga Sangatta dituntut memenuhi sejumlah kelengkapan, baik tenaga medis dan kelengkapan sarana, termasuk alat kesehatan (Alkes). Tidak salah, jika RS milik Pemkab Kutim mengusulkan alat Hemodialisa atau alat cuci darah.
Direktur RSU Kudungga Sangatta, Anik Istiyandari, menerangkan, keberadaan alat cuci darah sudah kebutuhan karena dalam sebulan ada 30 orang pasien gagal ginjal akut serta gagal ginjal kronis asal Kutai Timur yang harus dirujuk ke Rumah Sakit di Samarinda atau Bontang untuk menjalani perawatan cuci darah. “RSU Kudungga tidak bisa melakukan penanganan karena tidak memiliki alat hemodialysis,” terang Anik.
Kepada Suara Kutim.com, pengajuan pengadaan alat cuci darah diusulkan kepada Kementrian Kesehatan melalui usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018, sedangkan untuk 1 unit mesin pencuci darah mencapai Rp 11 miliar.
Selain mesin pencuci darah, ujar Anik, juga diusulkan peralatan treadmill dan beberapa peralatan medis lainnya. Anik, menandaskan, RSu Kudungga berkeinginan menjadi pusat cuci darah dengan empat unit alat cuci darah. “Pengadaan dilakukan elektronil atau E-Catalog, dengan nilai yang sudah jelas dan tinggal dilelangkan saja jika pusat merestui dan mengucurkan anggaran yang diusulkan tersebut,” bebernya.
Sementara sejumlah warga Sangatta yang mengaku anggota keluarganya harus melakukan cuci darah, sependapat jika RSU Kudungga mempunyai alat cuci darah. Menurut mereka, Pemkab Kutim harus memperhatikan alat penting bagi penderita gagal ginjal ini karena penderita harus melakukan cuci darah dua kali sepekan. “Kalau bisa, pemkab menyetop kegiatan lainnya utamakan pengadaan mesin cuci darah untuk RSU Kudungga karena ini menyangkut nyawa manusia,” kata Ny Narso – yang mengaku suaminya sebelum wafat harus ke RSU Bontang untuk cuci darah.
Selain ke RSU Bontang, beberapa pasien RSU Kudungga ada yang melakukan cuci darah di RSU AWS Samarinda. “Untung saja, saat ini BPJS Kesehatan bisa membantu karena untuk satu kali cuci darah perklu biaya besar belum lagi biaya transportasi dan akomodasi selaam di Samarinda,” cerita seorang pria mengaku bernama Parjo – warga Sangatta Utara.(SK11/SK12)