Beranda kutim adv pemkab Ismu : Warga Sekitar Lokasi Justru Minta Segera Dibangun Pabrik Semen

Ismu : Warga Sekitar Lokasi Justru Minta Segera Dibangun Pabrik Semen

0

Loading

SANGATTA (28/3-2019)

Bupati Ismunandar

Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar mengaku bingung dengan adanya aksi demo di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (25/3) lalu, oleh sekelompok mahasiswa baik dari Samarinda maupun Kutim terkait pembangunan pabrik semen.

Dalam aksinya, kelompok mahasiswa menolak pembangunan pabrik semen di Kutim dengan alasan akan merusak ekosistem karst yang ada di wilayah Kecamatan Sangkulirang hingga Tanjung Mangkalihat. “Kawasan yang diplot untuk pabrik semen tidak di kawasan karst Sangkulirang-Mangkaliat,” terangnya.

Kepada awak media, Ismu mengatakan jika pembangunan pabrik semen di Kutim sudah melalui tahapan FGD (Forum Diskusi Grup) dan ada kajian para ahli. Selain itu, kawasan karst yang akan dieksploitasi adalah karst yang berada di pegunungan Sekerat di Kecamatan Bengalon dan bukan pegunungan karst yang ada di Sangkulirang-Mangkalihat.

Selain menepis kabar potensi kerusakan karst Sangkulirang-Mangkalihat, dirinya juga mempertanyakan, masyarakat dan mahasiswa mana yang menolak pembangunan pabrik semen di Kutim tersebut.

Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini, menyebutkan masyarakat Sekerat yang merupakan penduduk asli setempat malah mendemo Pemkab Kutim, untuk mempercepat pembangunan pabrik semen di wilayah mereka. “Kajian ahli pada kawasan karst Sekerat yang luasannya mencapai 1,8 juta hektar, ada kawasan yang sangat ekonomis dan aman dieksploitasi. Bahkan jumlah lahan yang akan dieksploitasi jumlahnya hanya 320 hektar, sehingga dianggap tidak terlalu luas,” beber Ismu.

Ditambahkan Ismu, yang saat ini sedang diperjuangkan adalah terkait pengrekrutan tenaga kerja jika pabrik semen tersebut jadi dibangun di Kutim. Dirinya meminta salah satu syarat utama jika pembangunan pabrik semen tersebut dilaksanakan “wajib” mengutamakan mempekerjakan tenaga kerja lokal yang berasal dari masyarakat Sekerat sendiri dan masyarakat Kutim pada umumnya. “Pengangguran di Kutim ini terus meningkat, pemkab tak mampu membuka penerimaan lagi baik TK2D terlebih PNS yang merupakan kewenangan pusat,” ujar Ismu seraya menegaskan membuka pintu bagi masyarakat yang keberatan untuk menyampaikan pendapatnya.(ADV-Humas Setkab Kutim)

Artikulli paraprakMusrengbang Kutim Ditutup Suko
Artikulli tjetërBapemperda DPRD Kutim Segera Bentuk Panja LKPJ Bupati Kutim 2018