Beranda kutim Jadi Anggota Paskibraka Cita – Cita Ayu Sejak Kecil, Sempat Nervous Menerima...

Jadi Anggota Paskibraka Cita – Cita Ayu Sejak Kecil, Sempat Nervous Menerima Bendera

0
Ayu bersama kedua orang tuanya seusai melaksanakan tugas sebagai cucu di Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71, Rabu (17/8).

Loading

ayu terima benderaMENJADI anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menjadi cita-cita Ayu Andriani Rahas, sejak SD. Setiap melihat anggota Paskibraka melaksanakan tugasnya terutama di Istana Negara, anak kedua dari pasangan Rasyid dan Hasnah, merasa bangga dan ingin menjadi salah satu diantara mereka yang tampil gagah, berwibawa serta bertanggungjawab itu.
Untuk mewujudkan cita-citanya itu, siswi Kelas 2 SMA Negeri 1 Teluk Pandan ini terus berlatih baris berbaris. Keinginannya, membuahkan hasil ketika dilakukan seleksi ia terpilih mewakili Teluk Pandan bersama Indah Rizky Nugraheni.
Setelah menjalani pelatihan selama 3 pekan, tepatnya tiga hari menjelang peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71, Ayu – begitu gadis yang bercita-cita menjadi pengusaha disapa, terpilih sebagai cucu pagi atau pembawa baki bendera.
Sebagai cucu, Ayu tak menyangka ia bahkan sempat tidak percaya jika ia bersama Nanda Juniar yang bertugas sebagai cucu. “Ketika diberitahu saya sebagai cucu pada peringatan Detik-Detik Proklamasi, saya sempat tidak yakin bahkan seperti mimpi karena apa yang saya cita-citakan selama ini terwujud,” aku Ayu setelah melaksanakan tugas utamanya sebagai pembawa Bendera Merah Putih yang diserahkan Bupati Ismunandar, Rabu (18/8).
Didampingi kedua orang tuanya, Ayu memang pantas berbangga karena ia bisa mengalahkan kakaknya yang juga terpilih sebagai anggota Pengibar Bendera Merah Putih di Teluk Pandan. Disinggung penilaian apa yang menjadikan sebagai pembawa sang Dwi Warna, Ayu mengaku tidak mengetahui persis.
Meski ia mengakui berlatih tekun, terutama saat menapak anak tangga untuk menerima Bendera Merah Putih dari bupati, ia mengaku sempat nervous namun bisa diatasi dengan cepat seperti diajarkan pelatih. “Saat akan menapak anak tangga tiba-tiba saja saya nervous, namun karena ada ajaran pelatih jika akhirnya saya atasi segera dengan cara tersenyum sehingga saya ringan dan tidak ,” merasa ada beban berat,” bebernya.
Sebagai anak yang sudah tiga pekan tidak bertemu dengan keluarganya, Ayu siang tadi tampak senang dan bahagia bisa bertemua ibu dan ayahnya. Terlebih-lebih orang tuanya melihat langsung ia melaksanakan tugas sebagai pembawa Bendera Merah Putih. “Saya sadar, saat itu semua mata tertuju kepada saya semua fotografer mengarah ke saya karenanya saya berusaha dan berusaha tenang sesuai arahan pelatih,dan hasilnya Alhamdulillah. Terima kasih atas doanya, “ kata Ayu seraya merangkul kedua orang tuannya.(K2/SK13)