Beranda hukum Jelang Pemungutan Suara : Ada Penggalangan FC KTP, Pemilih Dijanjikan Rp500...

Jelang Pemungutan Suara : Ada Penggalangan FC KTP, Pemilih Dijanjikan Rp500 Ribu

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (2/12)
Aroma bakal ada politik uang menjelang pemungutan suara Pilkada Kutim semakin kencang baunya, namun belum ada tindakan dari wasit dan juri. Sejumlah warga masyarakat mengaku sejak beberapa pekan lalu didatangi sejumlah oknum dan menjanjikan akan memberikan uang sebesar Rp500 ribu perorang jika mendukung jagoannya.
Untuk memastikan, warga yang didata diminta menyerahkan foto copy KTP atau identitas lainnya seperti SIM. “Ada yang datang meminta saya mendukung calonnya, nanti akan mendapat uang lelah sebesar Rp500 ribu kalau ada yang memberi sama nilainya atau lebih besar, mereka akan memberikan lebih besar terpenting kumpul foto KPT dulu,” aku seorang warga Sangatta Utara.
Pengakuan serupa juga dilontarkan sejumlah warga lainnya ketika tim Suara Kutim.com melakukan investigasi di Sangatta Selatan, Kaliorang, Kaubun, Rantau Pulung, Muara Wahau,Bengalon dan Sangkulirang.
Bahkan asyik “kumpul KTP” ini juga merambah sebuah perguruan tinggi di Sangatta Utara,namun banyak mahasiswa tidak menanggapi. Kepada Suara Kutim.com beberapa mahasiswa mengakui ada rekan mereka yang melakukan aksi pengumpulan KTP dengan janji akan memberikan uang lelah sepanjang mencoblos unggulannya di Pilkada nanti. “Gerakannya diam-diam, jika kita sedang sendirian atau berdua saja mereka datang kemudian menawarkan gerakan kumpul KTP,” ujar seorang mahasiswa.
Di Bengalon, Selasa (1/12) kemarin seorang wanita yang diduga menjadi koordinator pengalangan “kumpul KTP” enggan menerangkan alasan pengumpulan KTP yang ia lauukan. Ketika ditanya tim investigasi Suara Kutim.com, ia enggan menjawab dan langsung kabur dengan sepeda motor.
Sejumlah sumber menyebutkan pengumpulan foto copy KTP dilakukan untuk melakukan pendataan pendukung yang nantinya diserahkan kepada tim pemenangan untuk mendapatkan dana sesuai janji. “Dana itu akan diserahkan beberapa hari menjelang pemungutan suara, sehingga dapat diperkirakan perolehan suara di suatu tempat atau TPS,” kata sumber media ini.
Namun sumber lain menyebutkan aksi pengumpulan data pemilih dengan cara mengumpulkan foto copy KTP hanya ulah oknum tertentu yang menjual nama Paslon, sementara tujuannya untuk mengeruk keuntungan pribadi. “Caranya mereka akan menawarkan data itu kepada Paslon atau Timses, tentu dengan nilai jual tertentu karenanya berani menaikan harga jika ada yang berani dari harga yang ada,” ungkap sumber media ini ketika dihubungi petang tadi.(Tim SuaraKutim.com)