SANGATTA (10/10-2018)
Sebanyak 37 orang warga Palu – Sulteng kini berada di Sangatta, mereka, kata Kepala Markas PMI Kutim, Wilhelmus, Rabu (10/10) tinggal ditempat keluarga.
Kedatangan korban gempa bumi dan tsunami ini, dijelaskan Wilhemus dalam dua tahap yakni tahap pertama 31 orang dan tahap kedua 6 orang. PMI Kutim, diakui menjadi sasaran dan sesuai fungsinya kini melakukan pendampingan. “Mereka ditampung tempat keluarganya, namun dalam mekanisme yang ada semua korban sudah terdata di Dinas Sosial Balikpapan, kalaupun ke daerah lain tidak dilarang namun perlu melapor agar ada perhatian daerah dituju,” beber Ewil seraya menambahkan sejumlah korban saat ini ada ke Paser, Samarinda, Kukar dan Kutim.
PMI Kutim, ujar Wilhemus, dalam dua hari terakhir baru melakukan pendataan serta mengecek kondisi mereka. Ia mengakui, kepergian korban dari Palu tiada lain untuk menghilangkan trauma yang dialami, terlebih ada anggotanya wafat atau belum ditemukan. “Kalau mereka berada di lokasi, selain kondisi kesehatan terganggu juga masalah psikis,” bebernya.
Kedatangan korban gempa bumi di Kutim, disambut Pemkab Kutim dengan suka cita karena semua daerah diintruksikan Mendagri untuk memberikan bantuan kepada korban gempa bumi dan tsunami. “Pemkab Kutim tentu dengan senang hati menerima kedatangan korban bencana alam di Sulteng ini, dan sesuai kemampuan yang ada akan memberikan perhatian paling tidak terhadap kesehatan dan upaya mengurangi trauma yang dialami,” kata Bupati Ismunandar ketika ditanya Suara Kutim.com saat melepas pemberangkatan batuan masyarakat Sangatta di Kenyamukan, Rabu sore.(SK11)
