SANGATTA (22/3-2018)
Bupati Kutai Timur Ismunandar dalam upaya pemantapan produksi pangan dan komoditas unggulan merupakan upaya Pemkab Kutim menguatkan produksi pangan tanpa mengesampingkan faktor pendukung lainnya.
Usai membuka Musrengbang Kutim tahun 2018, ia menyebutkan, berbicara penguatan pangan tentu perlu memantapkan infrastruktur sebagai pendukung utamanya sehingga saling mengisi diantara produksi dan infrastrukturnya.
Musrenbang Kutim yang mengagedakan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2019 memfokuskan program Pemantapan Produksi Pangan dan Komoditas Unggulan.
Terkait kondisi Kutim yang saat ini bermodalkan pas-pasan, Ismu mengatakan salah satu stategi yang diambil dalam upaya pemantapan produksi pangan adalah bagaimana menggandeng dan bekerjasama dengan stake holder agar stake holder bisa masuk dan berinvestasi di Kutim.
Saat ini Pemkab Kutim, terangnya menjalin kerjasama dengan stake holder dalam pengembangan komoditas jagung dan sebagai tahap awal dibuka 3.500 hektar. Sementara calon petani dan bibit sedang dipersiapkan.
Menurutnya, pengembangan komoditas jagung ini diupayakan akan dilakukan diseluruh wilayah Kutim sebagai wujud upaya dalam peningkatan ketahanan pangan Kutim.
Terhadap Musrenbang yang digelar 2 hari, diharapkannya bisa menghasilkan perencanaan paripurna sebagaimana diharapkan banyak pihak. “Semua usulan benar-benar dimatangkan,dilihat dari berbagai aspek sehingga benar-benar memberi manfaat kepada masyarakat dan daerah,” imbuhnya.
Pembukaan Musrenbang yang dihadiri Wabup Kasmidi Bulang dan Ketua DPRD Mahyunadi, dijelaskan Kepala Bappeda Sumarjana akan membahas ribuan usulan yang telah dimatangkan pada Forum OPD, pekan lalu.(SK3)
