Sangatta (3/3-2019)
Buruknya kondisi saluran drainase yang ada di Kota Sangatta, mendatangkan sejumlah permasalahan, terutama saat memasuki musim penghujan. Mulai dari banjir yang terjadi di beberapa wilayah saat curah hujan cukup tinggi, hingga menjadi sarang berkembangbiaknya jentik nyamuk. Demikian diungkapkan anggota Fraksi Nurani Amanat Persatuan (NAP) DPRD Kutim, Baharudin.
“Ini kan drainase yang dibangun Pemkab Kutim kurang baik, tidak jelas ujung pangkalnya. Akibat buntu, saat musim penghujan jadinya banjir dimana-mana. Kita juga tidak tau seberapa dalam drainase itu dibuat,” ujarnya.
Lanjut pria yang akrab dipanggil abah kaca ini, selain menyebabkan bajir ketika musim penghujan tiba, buntunya saluran drainase kota Sangatta, juga disinyalir menjadi sarang dan berkembang biak nyamuk.
“Namanya juga drainase buntu, tentunya ada genangan air hujan dan air buangan limbah rumah tangga. Bisa jadi sarang dan tempat berkembang biak nyamuk. Mungkin saja jadi salah satu penyebab tingginya kasus demam berdarah di Sangatta,” ujarnya. Dirinya berharap, Pemkab Kutim segera mencarikan jalan keluar terkait carut marutnya saluran drainase di Sangatta ini. “masa mau didiamkan saja. Harus ada solusinya. Masa kita terus kebanjiran jika musim penghujan, artinya air hujantidak mengalir hingga ke sungai,” ujar Baharudin.(ADV-DPRD KUTIM)
