SANGATTA,Suara Kutim.com (17/1-2017)
Meskipun baru dilantik sebagai Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Kutim, Mugeni mengaku yakin tugas barunya tidak ada kendala karena punya bekal sebaga seorang mantan camat, yang bergelut dengan berbagai pekerjaan urusan pemerintahan. “Termasuk salah satu pekerjaan yang lama tidak terselesaikan oleh asisten sebelumnya yakni tapal batas. Baik tapal batas dengan daerah tetangga seperti Berau dan Kukar, nantinya bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Kita akan komunikasikan dengan baik dengan daerah tetangga, yang nantinya akan diselesaikan oleh provinsi. Sebab, batas antara kabupaten kota ini, domain provinsi untuk menyelesaikanya,” ungkap Mugeni ketika ditemui Suara Kutim.com.
Ia mengakui, dari tapal batas yang masih agar rumit hanya dengan Berau. Hal ini, karena luas dan panjangnya perbatasan dengan Kutim panjang dan luas, apalagi berada di hutan dan pegunungan, sehingga kendalanya lebih banyak. “Butuh tenaga dan waktu serta anggaran yang besar, sementara tapal batas dengan Kukar sudah tidak masalah lagi. Jadi PR utama hanya dengan Berau saja. Tapi itu kami akan komunikasikan dengan Berau secara bertahap,” jelasnya ketika ditanya terkait tapal batas Kutim dengan sejumlah daerah.
Mantan Asisten Kesra Setkab Kutim ini, mengakui banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya antara lain batas kecamatan dan desa. Meski demikian, sebagai mantan camat, ia yakin tidak sulit untuk diselesaikan. “Masalah tapal batas, bagian tugas camat. Jadi tidak masalah. Mungkin yang akan jadi kendalah adalah anggaran, karena memang anggaran tahun ini cukup kecil. Tapi kalaupun anggaran kecil, kami akan tetap kerja maksimal. Karena yang dibutuhkan dalam masalah ini adalah solidnya tim, terutama saat melakukan survey lapangan,” ungkapnya seraya menyebutkan sudah menggelar rapat dan sepakat untuk kerja maksimal menyelesaikan masalah tapal batas.(SK2)
