SANGATTA (13/6-2018)
Acara pembukaan yang dikemas dengan sajian tarian itu, dihadiri Bulangan Yansen TP, Ketua Kerukunan Kayan Kaltim-Kaltara Dr Liet Ingai M.Si, Anggotta DPRD Kutim Arang Jau, Ketua Persatuan Dayak Kutai Timur (PDKT) Ayub Bit, Camat Kongbeng Irang Ajang, Danramil Muara Wahau, Kapolsek Kongbeng, Kasi Pemerintah Kecamatan Kongbeg Uleh Juk serta ratusan undangan.
Mewakili Gubernur Awang Faroek Ishak, Fredrik Bid, mengakui Mubes Lekan Maran Dayak Kayan tidak saja sebagai ajang memilih pengurus namun memperat persatuan dan kesatuan bangsa, terutama keluarga besar Dayak Kayan.
“Mubes sebagai wadah untuk mengetahui sejarah-sejarah Dayak Kayan, yang dulunya dari Apau Kayan dan sekarang sudah terpencar kamana-mana di Pulau Kalimantan,” kata GubernurA Awang Faroek dalam amanatnya.
Diakui, Mubes Lekan Maran yang ke 3, memotivasi warga Dayak Kayan untuk menggelorahkan semangat membangun di bidang ekomoni, pertanian, peternakan, pendidikan dan kesehatan serta kebudayaan.
Ia juga mengingatkan untuk terus menggelorakan budaya gotong royong sebagai warisan nenek moyang warga Dayak Kayan. Diungkapkan Fredik, semangat gotong royong yanglahir di bumi Indonesia kini diterapkan sejumlah negara bahkan sudah merambang antarnegara. “Jangan sampai, buday luhur yang diwariskan nenek moyang kita menjadi luntur karena sikap masa bodoh kita sebagai anak bangsa terlebih sebagai keturunan Dayak Kayan,” pesannya.
Pembukaan Mubes Lekan Maran Suku Dayak Kayan Se-Kalimatan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) digelar di Lapangan Sepak Bola Miau Baru, ditandai dengan penampilan seni budaya yang diawali pawai budaya, atraksi musik dengan alat musil kulintang, sampe Kayan dan gong, tari kolosal yang menceritakan perjalanan Suku Dayak Kayan dan tarian Hifan Lakeq Kayan oleh himpunan pemuda pelestari budaya Desa Miau Baru.(ADV-KOMINFO)
