Beranda ekonomi Pemkab Kutim Wajib Selamatkan Petani Sawit

Pemkab Kutim Wajib Selamatkan Petani Sawit

0

Loading

Sangatta. Keluhan masyarakat yang paling kencang saat ini di Kutai Timur adalah masalah harga sawit, yang terus merosot. Bahkan kini menyentuh harga Rp400 per kg Tandan Buah Segar (TBS). Agar petani sawit tidak terus merugi, anggota DPRD Kutim Siang Geah, meminta Pemkab Kutim hadir di tengah masyarakat, khususnya petani untuk menyelamatkan mereka agar tidak gulung tikar.

Siang Geah

“Jadi keluhan utama masyarakat saat ini adalah masalah harga TBS, yang terus turun. Karena itu kami minta pemerintah, menyelamatkan petani dari kebangkrutan, dengan menstabilkan harga. Sebab dengan cara ini maka ekonomi masyarakat akan tumbuh. Sebab selama ini, ekonomi masyarakat petani, mengantung pada sawit,” katanya.

Dikatakan, antusiame petani menanam sawit selama ini karena dorongan pemerintah. Pemerintah berharap agar masyarakat menanam sawit, karena komoditas ini nilainya sangat besar keuntungannya. Dimana, diharapkan, dengan memiliki kebun sawit 2 hektare saja, maka bisa memberikan hasil untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat secara layak. Namun sekarang, ternyata tidak menghasilkan apa-apa, karena harga anjlok.

“kami juga berharap, ke depan, pemerintah bisa mengarahkan masyarakat untuk menanam tanaman lain yang bisa memberikan nilai lebih dibanding sawit saat ini. Tentu, dengan jaminan kalau harga itu akan stabil. jangan seperti sawit saat ini, yang justru anjlok setelah petani semua berhasil menanam sawit dengan baik,” katanya.

Disebutkan, tanaman dengan potensi ekonomi yang cukup bagus seperti karet, cacao, aren dan beberapa komoditas lainnya. Hanya saja, yang jadi pertanyaan, apakah harga dari komoditas ini akan stabil pada waktu akan datang. “Ini perlu ada jaminan dari pemerintah. Jangan sampai ditaman, sementara hasilnya sulit dipasarkan. Terutama aren, yang sudah digalakkan, kalau ini berhasil, dimana hasilnya akan dijual,” katanya.