SANGATTA,Suara Kutim.com (22/4)
Jika dilingkungan Pemkab tidak ada karyawati yang menggunakan pakaian kebaya sebagai bentuk peringatan Hari Kartini, ternyata di lingkungan swasta jauh lebih semarak. Sejumlah karyawan bank saat melaksanakan tugasnya menggunakan kebaya.
Demikian dengan pekerja tambang di lingkungan PT KPC, saat berlangsung peringatan Hari Kartini, semua karyawati datang ke lokasi kerjanya menggunakan kebaya. Meski menggunakan kebaya, ratusan karyawati KPC tetap lincah bekerja. “Menggunakan kebaya nasional selain memperingati Hari Kartini, juga sebagai bentuk pelestarian khasanah budaya nasional,” kata Nurul Karim seorang pejabat di KPC.
Suasana kemeriahan Hari Kartini di lingkungan KPC luar biasa, selain mengenakan kebaya, Srikandi-srikandi KPC ini juga mengenakan pakaian kedarahan. Yang menarik, ketika berkumpul di kanor pusat KPC yang lebih dikenal M1, para srikandi langsung menyanyikan Ibu Kita Kartini serta mengheningkan cipta mengenang perjuangan RA Kartini dalam mencapai kesetaraan gender di Indonesia. “Setelah menggelar acara yang sederhana itu, kami kembali bekerja seperti biasa meski harus menggunakan kebaya sepanjang hari,” ungkap Nurul yang memangku jabatan tinggi di KPC.
Namun berbeda di lingkungan Pemkab Kutim, tidak ada satupun pegawai wanita yang menggunakan kebaya seperti dilakukan pegawai bank dan KPC, kecuali menghadiri undangan yang digelar di Gedung Serba Guna itupun hanya pejabat.
Plt Bupati Ardiansyah Sulaiman menaruh harapan kaum wanita di Kutim untuk terus menggelorakan perjuangan RA Kartini, namun tidak melupakan kodrat sebagai seorang ibu dan ibu dari anak-anak serta pendamping seorang suami.(SK-04/SK-06/SK-10)
