Beranda kutim Perpusapda Galakan Gemar Membaca Kepada Masyarakat

Perpusapda Galakan Gemar Membaca Kepada Masyarakat

0
Budi Santosos - Kepala Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah (Pursapda) Kutim memberikan keterangan pers.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com.(23/7)
Keberhasilan sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Singapura, Australia dan Malaysia terutama Jepang tiada lain dampak dari warga negaranya yang gemar membaca, disisi lain mereka mendapatkan pendidikan formal.
Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Pursapda) Kutim Budi Santoso, ditemui wartawan seusai menghadiri rapat paripurna DPRD Kutim belum lama ini menandaskan mencerdaskan masyarakat tidak hanya dengan meningkatkan mutu pendidikan, namun bagaimana menumbuhkan dan meningkatkan minat baca masyarakat. “Inilah yang terjadi di negara-negara maju, bahkan hal itu terlihat jelas ketika mereka berpergian ke Indonesia tidak pernah lepas dengan buku,” ungkapnya.
Diakui Budi, instansi yang ia pimpin berupaya agar masyarakat berkunjung dan menggali ilmu serta informasi di perpustakaan. “Menjadi tugas bersama dalam menjaga dan mengembangkan perpustakaan baik yang ada di kabupaten, kecamatan maupun di pedesaan demi mencerdaskan bangsa,” kata Budi.
Secara khusus, ia berharap camat dan kepala desa selalu memantau, membina dan ikut mengaktifkan perpustakaan yang ada. Disebutkan, dari 133 desa dan 2 kelurahan di Kutai Timur, kini sudah berdiri 52 perpustakaan desa dan 18 perpustakaan kecamatan serta 1 perpustakaan induk. Selain itu, terdapat 4 Unit Pelayanan Teknis (UPT) perpustakaan di kecamatan. Diakui, perpustakaan kecamatan dan desa dijaga oleh petugas dengan status TK2D yang direkrut masing-masing kecamatan dan desa. “Saya memberikan atensi khusus kepada para camat, jika ada petugas perpustakaan yang tidak aktif, maka tidak perlu diperpanjang status tenaga kerja kontraknya,”pesan Budi.
Ia mengakui saat ini minat baca masyarakat masih rendah terutama untuk datang ke perpustakaan meski sifatnya gratis. Diungkapkan, perpustakaan sebagai sumber ilmu yang murah karena masyarakat tidak perlu membeli buku namun cukup membaca di tempat atau meminjam bukunya untuk dibawa pulang. “Untuk menumbuhkan minat baca masyarakat tersebut, Badan Perpustakaan Kutim selalu melakukan upaya jemput bola dengan mengerahkan mobil-mobil perpustakaan keliling yang ditempatkan di beberapa pusat keramaian dan daerah pelosok lainnya,” beber Budi Santoso seraya menambahkan mereka kerap terkendala dana.(SK3)