Beranda hukum Program Penanggulangan HIV AIDS KPC Diakui Dunia

Program Penanggulangan HIV AIDS KPC Diakui Dunia

0
Direktur PT KPC Eddie Junianto Subari bersama lima perusahaan dari sejumlah negara antara lain Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Filiphina dan Kamboja saat menerima penghargaan.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (29/9)
Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-AIDS) yang digalakan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dinilai berbagai pihak patut dicontoh perusahaan lain, tak heran jika KPC berulang kali mendapatkan penghargaaan diantaranya dari ASEAN Business Coalition on AIDS (ABCA).
Penghargaan teranyar ini yang diberikan pada acara 1st ASEAN Red Ribbon for Outstanding Workplace (ARROW) Award, Rabu (14/9) yang diogelar di Bogor Jawa Barat.
Piagam penghargaan ditandatangani oleh Menteri Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi RI, HEM Hanif Dhakiri dan Sekertaris Jenderal ASEAN HE Le Luong Minh berikit tropi diserahkan Plt Dirjen Binawasnaker dan K3 Kemanker Maruli A Hasoloan, sedangkan Sertifikat diberikan oleh Deputy Secretary-General for ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) HE Vongthep Arthakaivalvatee.
Penghargaan bagi KPC ini diterima Direktur KPC Eddie Junianto Subari bersama lima perusahaan dari sejumlah negara antara lain Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Filiphina dan Kamboja.

Koordinator ASEAN Business Coalition on AIDS (ABCA) Ramdani Sirait menerangkan
keenam KPC mampu menjalankan program penanggulangan HIV-AIDS di dunia kerja melalui langkah pencegahan, edukasi dan penanganan. “Perusahaan yang meraih penghargaan dijadikan best practice dalam menjalankan program P2HIV-AIDS di negara masing-masing. Perusahaan-perusahaan ini sudah memiliki program yang komprehensif, mulai dari manajemen, komitmen anggaran dan mitra kolaborasi,” ujar Ramdani.
Terhadap ARROW dijelaskannya sebagai salah satu antisipasi terhadap pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Jangan sampai pertukaran tenaga kerja juga menjadi pertukaran penyakit,” jelasnya.
Terpisah Haryadi Wardono, Manager Occupational Safety and Health (OSH) menyebutkan KPC didaulat menjadi pembicara pertama pada sesi Rapat Kerja ABCA. Haryadi sendiri tampil mempresentasikan program P2HIV-AIDS yang telah dijalankan KPC, sejak 10 tahun lalu, dari tahun 2006 silam.
Di hadapan delegasi Negara-negara ASEAN itu, Haryadi menyampaikan sejarah perjalanan program P2HIV-AIDS di KPC mulai pada tahun 2006 silam sudah ada MoU KPC dengan Kementerian Kesehatan, Provinsi Kaltim dan Pemkab Kutai Timur yang dalam perjalanannya melahirkan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kutai Timur. “Setelah sesi sharing ini, diketahui ternyata hanya KPC yang dapat menunjukkan data telah melakukan VCT/PITC yang mencakup lebih dari 2.000 karyawan tiap tahun selama kurun waktu 2013-2015. Para delegasi Negara ASEAN mengaku terkesan dan mengakui mendapat banyak pelajaran dari program PHIV-AIDS KPC yang lebih maju dari perusahaan-perusahaan Negara ASEAN lainnya,” ujar Haryadi.
Program P2HIV-AIDS di tempat kerja karya KPC menerima enam penghargaan Peringkat Platinum dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI sejak tahun 2011 silam. Terakhir diberikan oleh Menakertrans HEM Hanif Dhakiri, pada Mei lalu. Selain itu, berbagai penghargaan dari Pemprov Kaltim, Pemkab Kutai Timur dan lembaga-lembaga nirlaba Indonesia.(SK13)

Artikulli paraprak2 Kurir Sabu Terancam Hukuman Mati
Artikulli tjetërRp40 M Dana BOSDA Batal Diterima, Bupati Janjikan Cari Dana Lain