Beranda ekonomi Protitusi K2 Ditutup, Warga Mengadu ke Dewan

Protitusi K2 Ditutup, Warga Mengadu ke Dewan

0
MENGADU : Pengaruh penutupan aktifitas protitusi di Kampung Kajang, sejumlah warga mengadu ke DPRD karena kehilangan mata pencarian

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com
Sekitar 50 orang warga Kampung Kajang Sangatta Selatan,Rabu (28/1) pukul 10.00 Wita mendatangi anggota DPRD Kutim untuk mengadukan nasib mereka setelah kawasan Kampung Kajang ditutup pemkab. “Semenjak ditutupnya aktifitas di Kampung Kajang, warga masyarakat yang selama melaksanakan usaha menjadi mati, sementara mereka butuh hidup da nada jaminan bisa mendapatkan penghasilan yang layak,” kata Alim Bahri – Koordinator masyarakat.
Dikawal Kepolisian Resort Kutim, dengan kendaraan roda empat mereka menuju gedung wakil rakyat, berbeda dengan pengunjukrasa lainnya yang datang membawa sound system serta beraneka spanduk, namun warga Kampung Kajang datang dengan wajah lesu. “Kami sudah kehilangan mata pencarian, dulu dengan jual air bisa mendapatkan lima puluh ribu karena setiap satu derijen dijual dua ribu rupiah,” terang Parno seorang pedagang air keliling.
Namun semenjak aktifitas esek-esek di Kampung Kajang dihentikan Pemkab Kutim, ia mengaku kehilangan pendapatan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pria asal Kediri dan merantau ke Sangatta pada tahun 2006 ini, kini menjadi petani serabutan sambil mengurus kebunnya. “Jika dulu dengan kebun dan jual air bisa mendapatkan lebih dari lima puluh ribu, sekarang benar-benar dari hasil upah membersihkan kebun sedangkan kebun sendiri penghasilannya tidak setiap hari bisa dipanen,” ungkap Parno.
Terhadap kedatangan mereka ke wakil rakyat, meminta dewan bisa memperhatikan nasib warga sekitar Kampung Kajang. Menurut Parno yang terpukul berat pemilik warung atau rumah makan, pasalnya sangat sepi. “Jangankan warung, air yang saya jual saja masih ada yang utang sekarang mau nagih kemana,” bebernya.(SK-03/SK-09)