SANGATTA,Suara Kutim.com (22/2)
Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Kutim Investama, Suyono, memastikan kemauan dan kemampuan perusahan PT Serba Dinamika Grup yang akan mereka gandeng sebagai investor dalam membangun power plan berbahan bakar liquid natural gas(LNG), jika pemerintah sekarang memberikan izin. “Proposalnya sudah kami siapkan, kami sudah ada nota kesepakatan dengan PT SDG karenanyaproposal segera disampaikan ke Bupati Ismunandar, masalahanya kalau bupati setuju pasti dibangun,” jelas Suyono.
Suyono berharap, Bupati Ismunandar menyetujui pembangunan karena anggaran semuanya berasal dari dana investor. Bahkan lahan pun kalau memang pemerintah tidak siapkan lahan dibeli sendiri. “Bahkan, setelah ada pembahasan matang PT SDG bahkan sudah menyiapkan proposal untuk membangun di kecamatan, jadi tinggal menunggu persetujuan bupati,” katanya.
Suyono mengatakan proyek pertama yang akan dibangun berada sekitar Bukit Pelangi Sangatta tepatnya di sekitar bundaran pesawat, sudah ada gardu listrik. Kemudian, untuk mengambil air pendingin, juga tidak jauh. JIka disetujui, ujar mantan pejabat BRI Sangatta ini, akan dibangunkan di Rantau Pulung dimana warga Rantu Pulung membeli listrik dengan harga Rp5000 per KWH. “Tawaran ini memang sangat menarik, karena selain dapat listrik juga nantinya dapat air minum langsung minum. Dari segi pendanaan, tidak ada uang APBD yang masuk,” katanya.
Tahun lalu Perusda Kutim Investama atau (KTI) melakukan presentasi di Pemkab Kutim terkait keinginannya membangun power plan, dengan bahan bakar gas LNG. Dalam presentasinya, Yauche Lizar, Direktur Operasional Serba Dinamika Grup mengatakan akan mengambil bahan baku gas dari LNG Badak di Bontang dengan menggunakan truk. Nantinya gas cair tersebut akan digunakan sebagai bahan bakar power plan yang hasil sampingannya adalah air minum.
“Air minum yang dihasilkan nantinya adalah dengan menggunakan panas berlebih dari Power Plan, untuk menguapkan air asin, dimana uapnya ini akan menjadi air minum yang sudah sangat bersih. Prosen ini disebut desalinasi,” jelas Lizar.(SK-03/SK-13)
