Beranda ekonomi Setiap Desa Punya Potensi Yang Bisa Digarap Bumdes

Setiap Desa Punya Potensi Yang Bisa Digarap Bumdes

0

Loading

SANGATTA (15/8-2019)

                Setiap desa di Kutim mempunyai keunggulan, apabila digarap desa akan menjadi sumber penndapatan potensial. Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), kata   Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Banlitbang) Kutim, Zubair, desa mengembangkan potensi SDA menjadi produk unggulan yang pada akhirnya mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi pedesaan.

                Bersama M Yusuf dan M Nur, Kamis (15/8) diungkapkan, instansinya telah melakukan penelitian terhadap Bumdes serta melihat potensi yang ada baik di darat maupun laut. Mantan Sekretaris Bappeda Kutim ini, dihadapan peserta seminar yang digelar Balitbang Kutim, menyebutkan  komoditas pertanian bernilai tinggi berbasis agribisinis yakni kelapa sawit, coklat, aren genjah, lada, nanas, hingga hasil laut seperti udang dan ikan, ternyata memiliki prospek pasar internasional yang baik untuk daerah ini.

Sayangnya, ungkap Zubair, Bumdes yang dibentuk  saat ini masih  menghadapi persoalan  administrasi dan akuntabilitas organisasi ditambah kapasitas manajemen, tata kelola dan kultur kewirausahaan yang masih mengandalkan bantuan.

Balitbang Kutim diungkapnya, melakukan penelitian akan  peran Bumdes dalam dua tahapan yakni  melalui studi dokumentasi, wawancara dan diskusi kelompok terkait situasi global dan lokal, serta kondisi faktual kapasitas BUMDes. Kemudian,  melakukan analisis strategi model pengembangan optmalisasi BUMDes di Kutim dengan pendekatan analasis SWOT.

“Rekomendasi yang dikeluarkan dalam kajian untuk mengoptimalkannya ialah melalui grand strategy eksternal, yakni membangun Brand BUMDesa melalui penguatan praktek daya saing di tingkat lokal, nasional, dan global sehingga ada daya tarik BUMDes  dari sisi  ekonomi, sosial dan lingkungan,” bebernya.

                Terkait hasil penelitian yang dilakukan instansinya, Zubair berharap menjadi kerangka acuan OPD lain terutama dalam penyusunan program kerja desa dan Bumdes. “Paling bisa dijadikan kerangka acuan, bukan sekedar dibuat program namun akhirnya mandeg,” ungkapnya seraya melepas senyum ketika ditanya wartawan.(SK4)