Beranda ekonomi SKPD Harus Berlomba Buat Program Untuk Rakyat

SKPD Harus Berlomba Buat Program Untuk Rakyat

0
Bupati DR Isran Noor saat membicarakan udang windu yang dikembangbiakan warga Desa Muara Bengalon. (Foto Humas / Zainul)

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (4/3)
Bupati Kutim DR Isran Noor mengharapkan kepala SKPD yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, mampu menjalanhkan tugas pokok dengan mengkreasikan program yang dicanangkan pada RPJMD.
Ketika bertandang ke Desa Muara Bengalon, Minggu (1/3) tadi, ia mengharapkan semua kepala SKPD mampu menggerakan potensi dalam masing-masing SKPD serta membuat program yang bersentuhan langsung rakyat. “Kepala Dinas jangan santai-santai saja tetapi harus berpacu membuat program yang menyentuh kepentingan masyarakat seperti pengolahan hasil tambak, penyediaan bibit ikan dan udang serta mendorong pengembangan usaha agar nelayan atau petani bisa maju,” imbuhnya.
Saat bertandang ke Muara Bengalon dan melakukan panen bandeng serta udang, Isran sempat menerima sejumlah harapan nelayan terutama untuk mendapatkan benih bandeng yang kerap langka dan susah.
Isran mengakui kawasan Muara Bengalon yang berdekatan dengan Selat Makassar mempunyai peluang untuk pengembangkan tambak baik bandeng maupun udang. Namun, ia menyadari banyak kendala yang dihadapi masyarakat yakni akses jalan untuk mempelancar pemasaran.
Isran menaruh harapan besar kepala dinas bisa memahami dan menyelami apa yang dirasakan masyarakat dengan cara banyak ke lapangan. Masing-masing SKPD, diharapkan bisa berpacu dan meningkatkan kreatifitas untuk bisa mengembangkan program kemasyarakatan.
Disebutkan Isran, di daerahnya banyak lahan potensial untuk mengembangkan ikan berbagai jenis ikan seperti gabus, sepat, nila, mas, hingga budidaya udang dan bandeng. “Kalau dinas perikanan bisa mengmbangkan dan membina nelayan, maka dinas lain harus mampu membantu dalam hal pemasaran serta promosi,” ujar Isran kepada Suara Kutim.com ketika disinggung lebih dalam lagi harapannya kepada SKPD.
Isran sempat mempertanyakan tidak adanya alokasi anggaran untuk bantuan benih ikan kepada nelayan, sementara di Kutim belum ada Balai Benih Ikan (BBI). Dengan kondisi ketiadan BBI, mantan penyuluh pertanian ini dalam waktu dekat ada perencanaan untuk pembangunan BBI sehingga nelayan di Kutim tidak kesulitan mendapatkan benih berkualitas.(SK-02/SK-08)