SANGATTA,Suara Kutim.com (30/12)
Program ketersediaan listrik masyarakat yang dicanangkan Pemkab Kutai Timur, belum bisa dipastikan kapan bisa terealiasi. Dari 9 investor tenaga listrik baik dari dalam maupun luar negeri yang sudah melakukan presentasi hanya 1 investor yang menunjukkan keseriusannya.
Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Kutai Timur (Kutim) Pranowo menyebutkan hanya 1 investor yang memiliki keseriusan untuk melanjutkan rencana investasi.
Namun dibalik keseriusan investor itu, ada kekurangan yakni terkait akses power terbatas dan kemungkinan hanya mampu melayani kebutuhan listrik di Sangatta, sementara kedelapan investor lainnya saat dikonfirmasi lebih lanjut baru berencana melakukan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS).
Pranowo mengungkapkan, rencana penyediaan akses power listrik serius dilakukan adalah penyediaan listrik dari PT Telen di Kaubun. “Rencananya, PT Telen yang bergerak di perkebunan kelapa sawit ini membagikan kelebihan daya listriknya kepada Desa Bukit Permata dan Desa Mata Air, namun terkendala permasalahan jaringan listrik belum tersedia,” ungkap mantan Camat Kaliorang ini.
Wakil Bupati Kasmidi Bulang berharap ada klasifikasi jelas terkait rencana investasi listrik tersebut. “Perlu progres jelas keseriusan para inventor tersebut untuk membangun akses power dan jaringan listrik di Kutim. Bahkan, program listrik ini harus masuk dalam program kerja 2017 mendatang sehingga dipastikan bahwa program kelistrikan masyarakat sudah bisa berjalan mulai 2017 mendatang,” imbuh Wabup Kasmidi.(SK3)
