Beranda ekonomi Tidak Ada Aksi Penimbunan Garam di Kutim

Tidak Ada Aksi Penimbunan Garam di Kutim

0
Tim Dinas Perindag Kutim saat mengecek stok garam dapur atau meja di salah satu toko di Sangatta.

Loading

SANGATTA (28/7-2017)
Berkurangannya ketersediaan garam terutama garam dapur atau meja, termasuk melambungnya harga garam murni karena pasokan kurang. Tim yang diterjunkan Polres Kutim menyimpulkan kekurangan garam bukan karena penimbunan. “Semua murni karena pasokan dari produsen kurang, sementara pengiriman dari distributor juga kurang sehingga harganya naik namun tidak ada aksi borong atau penimbunan,” terang Kapolres Kutim AKBP Rino Eko.

Ketersediaan garam meja di sebuah toko sembako di Muara Ancalong. (Foto Ist)
Hal senada juga ditemukan tim Badan Kesbangpol Kutim yang menemukan ketersediaan garam masih ada namun tidak banyak selain itu tidak ada upaya penimbunan. “Dari monitoring tim di lapangan diperoleh informasi stok menipis dan harga naik, itupun efek ramainya berita,” terang Kepala Badan Kesbangpol Abdul Kader seraya mencermati laporan timnya dari sejumlah kecamatan diantaranya Sangkulirang, Muara Ancalong dan Muara Wahau.
Terpisah Kepala Disperindag Edaward Azran menerangkan stok garam meja di Kutim mengalami penurunan dampak menurunya produksi dari produsen, namun ketersediaan ada dengan harga mengalami peningkatan 100 persen.
Dijelaskan Edward, sejumlah garam yang ada saat ini dipasar-pasar Kutim antara lain merk Segi Tiga, Dolpin, dan Cap Daun. “Jika dalam waktu tidak lama lagi produksi meningkat, atau masuknya garam impor tentu ketersediaan akan normal demikian degan harga jual,” sebut Edward.(SK11/SK12/SK14)