Beranda hukum Tidak Adanya Formasi Honorer : Guru TK2D Ancam Berhenti Meski Jadi Buruh...

Tidak Adanya Formasi Honorer : Guru TK2D Ancam Berhenti Meski Jadi Buruh Sawit

0
Sejumlah guru dari Desa Senyiur Muara Ancalong ketika mengikuti tes dan evaluasi TK2D Pemkab Kutim di Muara Bengkal, mereka rela membayar sewa ces yang lumayan mahal agar tidak diberhentikan meski tenaga mereka dibutuhkan di desa-desa.

Loading

SANGATTA (20/9-2018)
Merasa pengabdian mereka tak diperhatikan, puluhan guru TK2D Pemkab Kutim berencana mengundurkan diri atau berhenti. Mereka berpikir lebih baik menjadi pekerja kebun sawit ketimbang mengajar karena pendapatannya jauh dari seorang buruh.
Ungkapan kejengkelan ini mereka sampaikan, karena dalam penerimaan CPNS tahun 2018 sama sekali tidak mengakomodir guru yang sudah mengabdi lama dan berada di pedesaan. “Kalau kami sekarang disuruh mengikuti aturan yang ada, jelas tidak mungkin karena usia saja sudah lebih 35 tahun belum lagi kemampuan kami untuki bersaing dengan yang muda-muda atau baru lulus sekolah,” kata seorang guru di pedalaman Kutim.
Guru wanita yang mengaku sudah punya anak 3 menandaskan, mereka ihlas jika formasi terbatas namun kesemuanya diperebutkan oleh semua guru TK2D Pemkab Kutim. “Masak Pemkab Kutim tidak tahu ada guru honorer yang sudah lama bertugas, seharusnya honorer inilah yang diberi kesempatan lebih dahulu untuk diangkat,” pinta guru yag minta jatidirinya tidak ditulis.
Hal senada juga diungkapkan sejumlah guru lainnya di kawasan Sangkulirang, Karangan dan Sandaran. Melihat tidak adanya kesempatan mereka untuk diangkat menjadi PNS, sebagian besar berencana banting stir untuk mencari nafkah di tempat lain. “Sudag gajian terlambat, eh nggak ada lagi formasi khusus buat kami yang honorer ini. Ini sama saja, pengabdian kami selama ini dilihat sebelah mata, jika demikian lebih baik cari pekerjaan lain saja meski jadi buruh perkebunan tapi gajinya pasti diterima setiap bulan bahkan kerjanya juga tidak full,” ungkap seorang guru bernama Anto.(K1/SK3/SK11)