SANGATTA (18/4-2017)
Tidak memenuhi stadar, Tempat Pembuangan Akhiur (TPA) di Batota Sangatta Utara menjadi penyebab anjloknya penilaian terhadap kebersihan Kota Sangatta oleh tim Adipura. Menurut Kepala Dinas LH Kutim, Ence Achmad Rafiddin, pafda tahap pertama Sangatta berada posisi ke empat dari bawah.
Pria yang akrab disapa Rizal ini mengakui jika selama ini pengelolaan TPA belum memenuhi standar dengan menerapkan sistem TPA Sanitarilenfil, sehingga penilaian anjlok dengan nilai total rata-rata 67,64 poin, yakn di bawah Kukar (71,87) dan Samarinda (70,94).
Diungkapkan, penilaian Adipura untuk sekelas Sangatta ada 10 hingga 12 komponen penilaian seperti lingkungan perumahan, jalan, sekolah, pasar, perkantoran hingga TPA. “Kelemahan dalam pengelolaan TPA Sangatta sendiri mulai dari Jalan Masuk, Keberadan Kantor, Peta, Penanaman Pohon, hingga pengelolaan blok dan cell yang memang tidak dimiliki TPA Sangatta. Sehingga sistem pengelolaan yang seharusnya minimal secara Sanitarilenfil, ternyata tidak berjalan.,” ungkapnya seraya menambahkan TPA selama ini menerapkan sistem open dumping yakni sampah yang masuk hanya didorong masuk tanpa ada pengelolaan blok dan cell.
Diakui sampah yang masuk ke TPA setiap harinya mencapai 450 M3. Menurutnya, jika tidak dikelola benar areal TPA yang hanya 14 hektar dan sudah digunakan seluas 10 hektar dalam kurun waktu 7 tahun kedepan diperkirakan akan over load.(SK3)
