Beranda hukum Untuk Memastikan Penyebab Kematian Azly, Besok Polisi Lakukan Outopsi di Sangkulirang

Untuk Memastikan Penyebab Kematian Azly, Besok Polisi Lakukan Outopsi di Sangkulirang

0
Adegan pra rekontruksi ketika Jur mengembalikan sepeda motor yang pinjam dari keluarga Azly.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (20/7)
Setelah berkoordinasi dengan Fathurahman ayah Nesya Nur Azlya (4), kepolisian berencana Kamis (21/7) besok akan melakukan pembongkaran makam Azly guna mendapatkan bukti-bukti lebih kuat akan perbuatan tersangka Jur alias Ij (45).
Kapolres Kutim AKBP Rino Eko, Rabu (20/7) siang saat dijumpai wartawan di Mapolres Kutim menerangkan outopsi harus dilakukan karena pada pra rekontruksi serta pengakuan Jur, bahwa Azly sebelum dibekap sempat dicabuli. “Soal teknis outopsi saya belum mengetahui pasti, namun nantinya akan mengarah penyebab tewasnya Azly termasuk percabulan yang dilakukan ditambah terbakarnya badan korban,” beber kapolres.
Diakui, outopsi akan melibatkan sejumlah dokter dari Polda Kaltim yang siang tadi sudah tiba di Sangatta kemudian melanjutkan perjalanan ke Sangkulirang. Diakui, saat ini Jur dalam pemeriksaan kerap memberikan keterangan berubah-berubah namun tetap mengakui telah membunuh Azly termasuk mencabuli dan membakar.
Kapolres membenarkan ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam outopsi besok yakni apakah benar, Azly benar-benar meninggal dunia saat dibekap atau hanya pingsan, selain itu sejauh mana perbuatan keji lainnya hingga korban tewas. “Pertanyaan-pertanyaan itu akan terjawab dari hasil outopsi korban, saya sangat berterima kasih kepada keluarga almarhum yang telah memberikan izin sehingga proses pemeriksaan Jur bisa lengkap dan kuat sehingga tidak ada hal-hal yang dapat dibantah saat persidangan berlangsung,” ujar kapolres.
Seperti diwartakan, untuk mendapatkan gambaran proses kematian Azly, penyidik yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Andhika Dharma Sena, setelah melakukan pemeriksaan marathon mulai Ahad malam hingga Senin sore, menemukan gambaran awal perbuatan keji yang dilakukan Jur sehingga untuk resume dan memastikan dilakukan pra rekontruksi pada Selasa (19/7).
Dalam pra rekontruksi, Jur memperagakan 36 adegan, dimana beberapa gaya yang sempat diperagakan Jur, diakui tidak sesuai dengan apa yang disimpulkan penyidik seperti saat ia hendak menyetuh korban dimana tersangka memperagakan posisi sesuai apa yang dilakukannya. “Saya begini, tidak seperti itu,” kata Ijur tanpa beban sambil memperagakan caranya saat hendak menyetubuhi korban yang gagal itu.
Namun saat korban menangis, Jur akhirnya berusaha memuaskan nafsunya sendiri sementara Azly masih terbaring di tanah. Karena jengkel, ujar Jur, ia membekap korban dengan tujuan membunuh.
Untuk memastikan Azly meninggal, Jur sempat mengetes nafas korban dan memastikan bocah yang ingin mengikuti kakaknya sebagai penghafal Al-Quran ini. Yakin Azly tewas, Jur yang selama ini disantuni Fathhurahman, tanpa belas kasihan mengangkat badan bocah munggil ke tumpukan sampah diantaranya sabut dan daun kelapa kerinh terus dibakar. “Ketika api membesar, saya pergi meninggalkan dia,” cerita Jur kepada penyidik yang membawanya melakukan pra rekontruksi.(SK2)