SANGATTA (4/11-2017)
Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang berharap Indonesia Fire and Rescue Challenge (IFRC) ke 17 yang digelar di Bumi Swarga Bara Sangatta Utara, semakin meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama tim rescue jika terjadi bencana alam atau kecelakaan kerja.
Saat membuka IFRC ke 17 di GOR Swarga Bara, Sabtu (4/11) pagi, ia menilai, IFRC merupakan ajang terbaik bagi perusahaan dan tim rescue untuk mengukur kemampuan tim rescue. “Dengan IFRC kemampuan tim rescue semakin tinggi, sehingga setiap bencana dan kecelakaan bisa ditangani dengan cepat dan mengedepankan keselamatan korban,” harapnya.
IFRC yang kali pertama digelar oleh KPC pada 1995 lalu ini, merupakan arena berbagi ketrampilan tim rescue perusahaan. Kegiatan yang digadang-gadang bukan arena lomba namun lebih uji kemampuan tim ini, diikuti 19 tim dari 18 perusahaan pertambangan dan mineral se Indomesia.
Selama 10 hari, IFRC ke 17 digelar 8 challenge yang diikuti semua tim yang berjumlah 10 orang dan 7 orang sebagai peserta utama.
Tim rescue yang sudah berada di Sangatta diantaranya PT Agincourt Resources, PT Thiess Contractor Indonesia, PT Adaro Indonesia, PT Jawa Power, PT Nusa Halmahera Mineral, PT Darma Henwa, PT Indominco Mandiri, PT Freeport Indonesia, PT Paiton Energy, PT Multi Harapan Utama, PT Meares Soputan Mining, PT Total E&P Indonesia dan PT KPC sebagai tuan rumah.
“Komite Nasional Fire and Rescue Indonesia berdiri pada tahun 1995 yang terdiri unsur Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan SAR Nasional (BASARNAS), Dinas Pemadam Kebakaran DKI dan Fire, Rescue, Medical, Safety and Training Officer seluruh perusahaan Pertambangan dan Energi di Indonesia,” terang Secretary Board Of Director (BOD) Indonesia Fire and Rescue Challenge (IFRC) Irwan Hakim.(SK12)
