SANGATTA,Suara Kutim.com
Melaksanakan tugas sebagai Badan Amil Zakat dan Unit Pengumpul Zakat (BAZ/UPZ) tidak mudah selain mampu mengorganisir kegiatan lebih maksimal, dapat mempertanggungjawabkan dunia akhirat serta selalu mengedepankan kepentingan ummat terutama mereka yang berhak mendapat bantuan.
Memengang amanah ummat, petugas BAZ harus mampu mengendalikan diri dan tidak terperdaya bisikan setan. “Mengelola zakat dan sedekah ummat memerlukan kepekaan dan tahan godaan karena sedikit salah berakibat fatal,” pesan Wabup Ardiansyah Sulaiman saat melantik Pengurus BAZ/UPZ Kelurahan Teluk Lingga, Desa Swarga Bara serta Desa Singa Gembara Kecamatan Sangatta Utara.
Secara manajemen, kata wabup, BAZUPZ merupakan lembaga pengelola zakat yang harus melakukan berbagai perubahan, mulai manajem, sistem pengumpulan dan pendistribusian pendayagunaan zakat.
Untuk mengatur agar akuntabel dan transparan, kata Ardiansyah pengurus dituntut kompetensinya untuk merancang strategi penghimpun secara efektif dan propesinal dalam hal pengelolaannya. “Basnaz bukan Koperasi, bukan organisasi bisnis, bukan lembaga swadaya masyarakat tetapi organisasi yang oleh Agama Islam diberikan kewewenang untuk berinovasi mengumpulkan harta orang kaya yang kemudian dikembalikan lagi untuk memberdayakan masyarakat seperti difirmakan Allah SWT Al Qur’an yakni fakir, miskin, amil, muallaf, hamba yang memerdekan diri, orang-orang yang berhutang, orang-orang yang berada pada fisabilillah dan Ibnu Sabil,” tandas Ardiansyah.
Terhadap pengurusan BAZ/ UPZ yang ia lantik dihadapan sejumlah tokoh agama termasuk Kepala Kantor Kementrian Agama Fahmi Anwar, Ketua Baznas Kutim Idrus Yunus, diyakini Wabup Ardiasnyah mampu melaksanakan amanah dengan baik dan bertanggungjawab. “Kuncinya lakukan komunikasi yang intensif dan kekeluargaan, transparan dan tetap berpegangan pada aturan yang berlaku,” pesannya.(SK-07)
