Beranda kutim adv pemkab Di Kaliorang, 10 Santri Ponpes Al-Fatah Temboro Jalani Rapid Test

Di Kaliorang, 10 Santri Ponpes Al-Fatah Temboro Jalani Rapid Test

0

Loading

SANGATTA (24/4/2020)

Sebagai upaya antisipasi dan menindaklanjuti adanya temuan kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dari sejumlah santi dan guru pengajar pada pondok pesantren (Ponpes) Al-Fatah Temboro, Kabupaten Magetan-Jawa Timur (Jatim), pada beberapa daerah di Indonesia, Jum’at (24/4) pagi, Unit pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur melakukan pemeriksaan sekaligus test Rapid kepada 10 santri Ponpes temboro asal Kaliorang. Proses pemeriksaan dan test Rapid ini, turut disaksikan masing-masing orang tua santri dan mendapat pengamanan dari anggota Babinsa dan Babinkamtibmas Kecamatan Kaliorang. Demikian diungkapkan Camat Kaliorang, M Ridwan kepada wartawan, Jum’at (24/4).

Test Rapid terhadap santri Ponpes Temboro asal Kecamatan Kaliorang, Kutim (foto : Istimewa)

“Hari ini, kami melakukan Rapid test kepada 10 orang anak-anak kami yang merupakan santri Ponpes (Pondok Pesantren, red) Temboro yang dipulangkan ke Kaliorang, usai penerapan sistem belajar di rumah dan penetapan darurat COVID-19 di Jatim (Jawa Timur, red). Pemeriksaan kesehatan dan pelaksanaan test Rapid juga disaksikan langsung oleh orang tua masing-masing santi dan diawasi oleh petugas dari Babinsa dan Babinkamtibmas Kecamatan Kaliorang,” ujar Ridwan.

Lanjut Ridwan, sebenarnya jumlah santri Ponpes Temboro asal Kaliorang, keseluruhan berjumlah 18 orang anak. Namun karena keterbatasan alat Rapid test, sehingga hari ini, baru dilakukan kepada sepuluh anak saja. Sementara sisanya, akan dilakukan test Rapid setelah alat test Rapid diambil dari Sangatta, sore ini.

“Karena ketersediaan Rapid Test terbatas, jadi yang baru diambil test Rapidnya, hanya sepuluh anak. Sementara sisanya menunggu alat Rapid test diambil di Sangatta. Sore ini, kami langsung ke Sangatta untuk mengambil bahan test Rapid. Mudah-mudahan besok atau lusa sudah bisa dilakukan (test rapid, red) kembali,” ucapnya.

Ditambahkan Ridwan, sejak datang ke Kutai Timur hingga ke Kecamatan Kaliorang, belasan santi Ponpes Temboro asal Kaliorang ini langsung diinapkan di rumah isolasi khusus COVID-19 milik Kecamatan Kaliorang, untuk dilakukan karantina atau isolasi mandiri selama 14 hari. Sehingga tidak langsung dipulangkan ke rumah masing-masing. Kondisi ini juga sudah disepakati dengan orang tua santri, demi mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di Kecamatan Kaliorang. Jika setelah dilakukan test Rapid kedua pada hari ke empat belas nantinya para santri dinyatakan non reaktif atau negatif, maka bisa langsung dipulangkan ke masing-masing desa mereka. Namun jika ada yang hasil test Rapidnya reaktif positif, maka harus kembali menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

“Sejak awal datang ke Kaliorang, para santri ini langsung kami lakukan isolasi mandiri terpusat di rumah isolasi COVID-19 Kecamatan Kaliorang, hingga 14 kedepan. Rencananya, selama dilakukan karantina di rumah isolasi COVID-19 kecamatan, setiap santri akan menjalani dua kali test Rapid, untuk memastikan kondisi antibodi tubuh, apakah pernah terpapar virus Corona ataukah memang sedang terinfeksi. Jika dari kedua test Rapid nanti hasilnya negatif, maka bisa kami pulangkan ke rumah masing-masing. Namun jika dari kedua test Rapid hasilnya reaktif positif, maka kami akan berkonsulasi dengan tim kesehatan, apakah kembali dilakukan karantina di rumah isolasi kecamatan atau harus dirujuk ke RSUD Kudungga. Namun semua masih menunggu perkembangan hasil pemeriksaan,” jelas Ridwan. (ADV-KOMINFO)