Beranda ekonomi 80 Hektar Sawah di Kecamatan Sangatta Selatan Kekeringan – Diduga Imbas Aktivitas...

80 Hektar Sawah di Kecamatan Sangatta Selatan Kekeringan – Diduga Imbas Aktivitas Pengeboran Minyak Pertamina

0
Tinjau lapangan, Pemerintah Desa Sangatta Selatan bersama UPT P4 dan PPL Pertanian, Kecamatan Sangatta Selatan, ke lokasi irigasi yang terduga terdampak pengeboran minyak (foto Istimewa)

Loading

SuaraKutim.com; Sangatta – Sebanyak 80 hektar persawahan milik warga yang ada di Kecamatan Sangatta Selatan, mengalami kekeringan hingga mengakibatkan gagal tanam. Bukan tanpa alasan, kekeringan ini terjadi akibat tertutupnya jaringan irigasi area pertanian tersebut, yang diduga imbas kegiatan pengeboran minyak yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Sangatta Field.

Kepala Dinas Pertanian Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum menuturkan bermula dari laporan warga Kecamatan Sangatta Selatan yang melaporkan adanya jaringan irigasi persawahan yang tertutup akibat aktivitas pengeboran minyak. Dari laporan tersebut, pihaknya langsung turun melakukan pengecekan lapangan.

“Perlu kami sampaikan mumpung ada Camat Sangatta Selatan, Kemarin hari Jum’at (29/7/2022) itu, kami melakukan cek ke lapangan Pak (Wabup Kasmidi, red). Kami menerima laporan warga bahwa ada jaringan irigasi, karena ada pengeboran sumur minyak, itu jaringan irigasinya tertutup. Dan ini sudah terjadi berbulan-bulan ini Pak,” ungkap Dyah dalam rapat koordinasi Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Kutim yang dipimpin langsung Wabup Kasmidi Bulang, Senin (01/08/22).

Lebih jauh Dyah menyampaikan bahwa hal tersebut berdampak pada kelompok tani di wilayah Sangatta Selatan yang tidak dapat melakukan aktivitas penanaman di atas lahan persawahan seluas 80 hektar milik warga tersebut.

“Itu (tertutupnya jaringan irigasi, red) mengakibatkan 80 hektar sawah yang seharusnya sudah dapat ditanami sejak bulan maret kemarin itu, sampai sekarang belum bisa tanam,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut Wabup Kasmidi Bulang meminta kepada Camat Sangatta Selatan dan Dinas terkait, untuk dapat melakukan tindakan kordinasi kepada pihak perusahaan.

“Saya suruh inventarisasi dulu, dan saya sudah suruh Camat Sangatta Selatan untuk menyurati kembali. Kalau perlu nanti mungkin tanda tangan saya biar ada penegasan,” jelasnya.

Kasmidi juga menyampaikan bahwa belum bisa menaksir kerugian serta tindakan lebih jauh atas kejadian tersebut namun ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus membela kepentingan masyarakat dalam hal ini adalah para petani yang terdampak.

“Tapi sepanjang memang merusak dan merugikan masyarakat kita, ya pasti kita bantu,” pungkasnya.(Red/SK-01/SK-05)