SANGATTA (17/3-2018)
Kepada Suara Kutim.com, Sabtu (17/3), Ahmad Fauzi mengakui sudah menerima surat Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag) RI tertanggal 12 Pebruari 2018 yang melarang ATM tidak lagi mempromosikan serta memberangkatkan jamaah umrah.
“Kami sudah terima surat Kemenang itu, yang pasti kami menghimbau kepada calon jamaah umrah yang sudah mendaftar dan siap diberangkatkan tetap tenang. Sebab, perusahaannya tidak pernah ingkar janji dan pasti akan tetap diberangkatkan, meski nantinya mungkin tidak melalui ATM”, ujar Fauzi saat ditemui di kantor perwakilan PT ATM Jalan Diponegoro Desa Sangatta Utara.
Diterangkan, saat ini PT ATM sedang melalui masa transisi corporasi menjadi PT Lintas Jaya Optima (LJO) yang resmi telah dibeli oleh Direktur Utama ATM, Hamzah Husain dan sementara dalam pengurusan perizinan resminya. Sedangkan ATM, kedepannya hanya akan menjadi nama merk dagang saja. Sehingga nantinya melalui PT LJO ini, calon jamaah umrah akan direkomendasi untuk pengajuan pembuatan paspor di Kemenag.
Terkait murahnya tarif yang ditawarkan, ia menjelaskan murni dikarenakan murahnya biaya perjalanan dan kecilnya keuntungan yang diambil pihak perusahaan. “ATM Selain mendapatkan harga murah untuk carter pesawat air bus dari maskapai penerbangan, ATM juga mendapatkan keringanan biaya akomodasi, transfortasi hingga konsumsi selama di tanah suci, Mekkah dan Madinah. Jadi selain berani memberikan harga murah, keuntungannya juga bisa memberangkatkan jamaah umroh secara gratis. Hal ini karena sejak awal berdiri, moto perusahaan yang diusung ATM adalah sosial dan dakwah”, ungkap Fauzi sembari berlinang air mata mengingat dirinya sempat menolak menjadi agen ATM di Kutim.
Ditambahkan, saat ini setiap minggu selalu ada pemberangkatan jamaah umrah dari Indonesia melalui ATM. Rata-rata dalam setahun, ATM bisa memberangkatkan sekitar 1000 orang jamaah umrah. Sementara untuk wilayah Kutim, setiap minggunya jamaah umrah yang diberangkatkan bervariasi dari puluhan hingga ratusan orang.
Ia menggambarkan, bulan Pebruari lalu, ATM Perwakilan Daerah Kutim berhasil memberangkatkan 150 orang dan tidak complain. “Jamaah mengaku puas terhadap pelayanan ATM dan tidak pernah pula ada kasus gagal berangkat,” beberanya yang mengaku bangga bisa menjadi bagian dari Travel ATM seraya menambahkan sudah 500 orang warga Kutim yang berangkat umrah melalui Travel ATM sejak 1,5 tahun lalu.
Seperti diberitakan, Kementrian Agama melalui Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah, minta PT Arafah Tamasyah Mulia (ATM) menghentikan kegiatannya melakukan penawaran jasa perjalanan umrah serta tidak memberangkatkan kembali jamaah sejak menerima surat Kemenag yang tertanggal 12 Februari 2018.
Permintan itu melalui surat bernomor B-12028 Dj/Dt.II.I.4/HJ.09/02/2018 dengan perihal Larangan Penawaran Jasa Perjalanan Umrah serta Memberangkatan Jemaah Umrah, disebutkan hasil pemantauan dan pengawasan terkait penawaran jasa perjalanan ibadah umrah yang ditawarkan PT ATM ada beberapa hal yang dilanggar.(SK3)
