SANGATTA (13/12-2017)
Tingginya dukungan Pemkab Kutim kepada PDAM Tirta Tuah Benua, menempatkan Pemkab Kutim sejajar dengan daerah lain seperti Pemkot Samarinda yang menerima penghargaan dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi).
Penghargaan yang membanggakan itu, diterima Bupati Ismunandar belum lama ini bersamaan dengan Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Nasional (Mapamnas) XIII 2017 yang digelar di Jakarta. “Pemkab Kutim menerima penghargaan PERPAMSI Award 2017 untuk kategori pembina terbaik dengan jumlah penduduk 200.000 – 500.000 jiwa,” terang Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Aji Mirni Mawarni.
Kepada Suara Kutim.com, Rabu (13/12) mengatakan, penghargaan diberikan Perpamsi kepada kepala daerah yang menunjukkan komitmen terhadap pelayanan air minum. Pemkab Kutim, dinilai Perpamsi, aktif mendukung pelayanan PDAM mulai percepatan regulasi berkaitan PDAM, memprioritaskan kegiatan air bersih, dan setiap tahun selalu menganggarkan kegiatan air bersih. “Selain itu, Pemkab juga memberikan dana subsidi kepada pdam selama tarif belum FCR,” tambah Mawar.
Mawar menambahkan, sebelumnya ia beserta beberapa staf menghadiri Seminar Antisipasi Jeratan Tipikor Bagi Pejabat PDAM oleh Wahana Inovasi Profesi (Winprof). Seminar yang menghadirkan Kepala Pengawasan Internal SKK Migas Syukri Usman – mantan auditor BPK RI dengan materi Menindaklanjuti Hasil Temuan Auditor Dalam Persepektif Upaya Pencegahan dan Pemberantas Korupsi di Industri Hulu Migas. Kemudian Kasubdit Investigasi BUMD BPKP RI Iwan Agung Prasetyo dengan materi Temuan Hasil Audit serta Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dengan materi Proses Penyelidikan, Penyidikan, dan Penuntutan.
Selain itu, kata Mawar, Direktur Sertifikasi Profesi LKPP Reifeldi yang menyampaikan materi Pengadaan Barang dan Jasa yang efisien dan efektif mencegah tipikor serta Maqdir Ismail seorang pengacara dengan materi Bantuan Hukun Bagi Tersangka – Terdakwa Kasus Tindak Pidan Korupsi. “Alhamdulillah, dalam seminar itu kami berkesempatan berkonsultasi dan berbagi serta menerima pengetahuan dari PDAM lain dan nara sumber, terutama dengan nara sumber dari BPKP, KPK, dan LKPP,” aku Mawar.
Selama di Jakarta, jajaran PDAM Tirta Tuah Benua, juga mengikuti Seminar Pengelolaan Aset dan Kinerja PDAM oleh Badan Peningkatan Penyelengaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) dengan narasumber dari BPKP RI, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), dan BPPSPAM. “Kami sempat berkonsultasi berkaitan dengan regulasi yang ada dengan permasalahan aset yang belum ditetapkan statusnya,karena dapat mempengaruhi laporan neraca keuangan PDAM,” sebut wanita yang dinilai berhasil mengembangkan PDAM Kutim.(SK12)