Beranda kutim Andi Mapasereng : Pemkab Sebaiknya Buat Sumur Untuk Warga

Andi Mapasereng : Pemkab Sebaiknya Buat Sumur Untuk Warga

0

Loading

Andi Mapasereng
Andi Mapasereng
KEMARAU yang kerap menimpa Kutim berdampak terhadap ketesediaan air bersih di sejumlah kecamatan termasuk Teluk Pandan. Akibat fenomena elnino penyaluran air bersih di Teluk Pandan, sudah total berhenti karena menggeringnya Danau Telaga Bening. Terhentinya pasokan air bersih di Teluk Pandan ini menjadi perhatian Andi Mappasereng – anggota DPRD Kutim asal Dapil III Kutim. “Saya berharap, pemkab segera membentuk tim untuk menanggulangi masalah itu. Antara DPRD dan pemerintah juga harus segera turun, khususnya untuk meninjau langsung lokasi-lokasi yang mengalami kekeringan terparah. Supaya pemerintah segera membuatkan jalan keluarnya,” harapnya.
Mantan Kades Teluk Pandan ini berharap Pemkab, membuat upaya penanggulangan yang salah satunya membuat sumur bor di masing-masing desa dan dusun yang ada di Teluk Pandan.
Dalam kacamatanya, menggeringnya Danau Telaga Bening berdampak besar bagi ketersediaan sumber air di daerah tersebut. Apa lagi dengan berhenti beroperasinya PDAM Teluk Pandan dalam sepekan terakhir, membuat masyarakat terpaksa harus membeli air tandon. “Sudah seminggu ini masyarakat merasakan benar-benar krisis air. Kalau tidak segera ditanggulangi, kan kasihan masyarakat. Apa lagi kalau musim kemarau ini masih berlangsung lama, bisa-bisa masyarakat tidak akan ada yang dapat bertani lagi. Kan tau sendiri, sawah-sawah masyarakat sudah mengering semua, para petani juga tidak ada yang berani menanam padi sekarang,” tuturnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat Kutim meminta supaya perusahaan peduli dengan menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat. Pasalnya, perusahaan seperti PT Indominco Mandiri yang berlokasi di Teluk Pandan, berkewajiban menanggulangi bencana kekeringan yang sedang terjadi di daerah itu. “Pihak ketiga (Perusahaan, Red.) harus segera turun. Yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah sumur bor saja. Kalau perusahaan dan pemerintah bisa membantu itu, saya kira untuk sementara waktu bisa membantu pemenuhan air bersih di masyarakat Teluk Pandan,” tuturnya.
Ditandaskan, Pemkab Kutim tidak bisa hanya mengandalkan PDAM saja tetapi harus membuat perencanaan lain seperti membuatkan sumur-sumur bor dimasing-masing desa dan dusun. Dengan harapan, kalau terjadi musim kemarau panjang dan kekeringan, masyarakat bisa memanfaatkan sumur bor tersebut. “Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kekeringan tahun ini adalah yang paling terparah. Dan saya kira, ini patut menjadi pelajaran bagi pemerintah. Kalau di DPRD, saya juga akan memperjuangkan program-program untuk menanggulangi itu. Tapi anggaran di sinikan terbatas, makanya kita minta Pemkab segera menanggulangi masalah itu,” pintanya.(ADV05-DPRD Kutim)